Loading
NUSA TENGGARA TIMUR punya destinasi cantik mirip Painted Hills di Oregon dan gunung Pelangi di Zhangye Danxia, Tiongkok bernama Kelabba Maja.
Bukit pelangi Kelabba Maja terletak di Kabupaten Sabu Raijua, yang merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur. Karena posisinya yang begitu terpencil, maka sarana laut menjadi salah satu andalan para penghuni pulau untuk tetap terhubung dengan pulau lainnya yang berada di NTT. Transportasi lainnya yaitu dengan pesawat namun harganya kurang terjangkau.
Bukit pelangi tersebut merupakan jenis geomorfologi petrografis yang unik bentuknya. Kalabba Maja memiliki lapisan bebatuan yang terbentuk jutaan tahun yang silam. Termasuk batu pasir merah dan deposit mineral membentuk lapisan demi lapisan.
Selain bukit pelangi, Kelabba Maja juga memiliki beberapa batu keseimbangan yang dianggap sebagai perlambang ayah, ibu, dan anak. Ketiga batu ini berdiri dengan kokoh di pucuk tebing yang meruncing.
Masyarakat setempat terutama warga Desa Gelanalalu percaya Kelabba Maja sebagai tanah dewa. Mereka percaya bukit-bukit penuh warna itu merupakan tempat berdiamnya dewa Maja.
Di sana juga terdapat batu yang digunakan sebagai altar pemujaan bagi sang dewa. Setiap tahun masih diadakan ritual penyembelihan kurban demi memohon perlindungan dari Maja.
Pesona alam bukit pelangi ini membuat para wisatawan kepincut dengan keindahannya melalui foto-foto keren di instagram.
Sayangnya seperti kebanyakan objek wisata yang nyaris masih perawan, Kelabba Maja juga sulit diakses. Kondisi jalanan yang masih dalam proses pembangunan, para wisatawa harus berjuang berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam. Jadi dibutuhkan fisik yang prima untuk mencapainya.
Untuk mencapai pulau Sabu melalui jalur laut dari kota Kupang, pada umumnya orang-orang biasa memakai kapal Awu dan Fungka. Untuk harga tiketnya dengan fasilitas kamar untuk kapal Fungka biasa di jual dengan harga sekitar Rp300.000, untuk kapal Awu dengan fasilitas kamar sekitar Rp600.000 dan memakan waktu sekitar 8 jam.
Bukit-bukit dengan tebing tak teratur ini terlihat seperti disapu dengan kuas raksasa dengan berbagai macam varian warna seperti putih, cokelat, biru dan merah.
Tidak hanya memiliki ‘bukit pelangi’ Kelabba Maja juga mempunyai beberapa batu ‘keseimbangan’ yang berdiri kokoh di ujung tebing yang meruncing. Batu keseimbangan ini dianggap sebagai lambang dari ayah, ibu dan anak.
Para penduduk Desa Gelanalalu percaya bahwa Kelabba Maja adalah tanah yang menjadi tempat berdiamnya para dewa yang bernama dewa Maja.
Di kawasan Kelabba Maja juga terdapat batu yang digunakan sebagai altar pemujiaan untuk sang dewa, setiap tahunnya terdapat ritual penyembelihan kurban untuk memohon perlindungan dari dewa Maja.
Keseluruhan tempat wisata ini bisa saya katakan sangat indah dan begitu unik, membuat siapapun yang datang dan melihat tak mampu untuk menjelaskan keindahannya dengan kata-kata.