Selasa, 16 September 2025

Ini Durasi Ideal Berapa Lama Waktu Tidur, Duduk, Berdiri yang Bisa Dukung Kesehatan


 Ini Durasi Ideal Berapa Lama Waktu Tidur, Duduk, Berdiri yang Bisa Dukung Kesehatan Lamanya waktu tidur duduk dan berdiri pengaruhi kesehatan. (Foto ilustrasi pixabay)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Berapa lama Anda sebaiknya duduk, berdiri, tidur, dan melakukan aktivitas fisik? Ini penting diketahui karena ternyata berpengaruh pada kesehatan jantung dan pengendalian diabetes. Lalu, berapa durasi ideal untuk melakukan semua kegiatan rutin tersebut?

Tim peneliti dari Swinburne University of Technology di Australia menganalisis perilaku 2.000 orang selama 24 jam untuk mengetahui rincian aktivitas dan waktu ideal yang dibutuhkan setiap hari untuk mendapatkan hasil kesehatan yang baik.

“Waktu duduk yang lebih singkat dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berdiri, menjalani aktivitas fisik, dan tidur dikaitkan dengan kesehatan kardiometabolik yang lebih baik,”  tulis para peneliti di jurnal Diabetologia, seperti dilansir Medical Daily.

Penggantian penggunaan waktu berdasarkan perilaku secara signifikan disebut lebih kuat hubungannya dengan kontrol glikemik pada penderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang memiliki metabolisme normoglikemik. 

Studi tersebut merekomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik sekitar empat jam setiap hari, yang terdiri dari dua jam 10 menit masing-masing latihan ringan dan sedang. Selain itu, para peneliti mengatakan idealnya adalah tidur delapan jam 20 menit, berdiri lima jam 10 menit, dan duduk enam jam.

Christian Brakenridge yang memimpin tim, menyebut kombinasi ini sebagai ‘zona Goldilocks’ yang menunjukkan bahwa kombinasi ini memberikan keseimbangan sempurna untuk mengoptimalkan berbagai hasil kesehatan.

“Untuk penanda kesehatan yang berbeda, mulai dari lingkar pinggang hingga glukosa puasa, akan ada tingkat yang berbeda untuk setiap perilaku. Perincian ini mencakup berbagai penanda kesehatan dan menyatu dalam 24 jam yang terkait dengan kesehatan optimal secara keseluruhan,” kata Dr. Brakenridge.

Ketika waktu yang dihabiskan untuk duduk digantikan dengan aktivitas fisik, khususnya aktivitas fisik dengan intensitas rendah, para peneliti mencatat manfaat yang lebih besar dalam pengukuran glukosa darah pada mereka yang menderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes tipe 2.

Meskipun beberapa orang mungkin menganjurkan durasi olahraga yang lebih lama untuk meningkatkan manfaat kesehatan, Dr. Brakenridge menekankan bahwa rekomendasi penelitian ini didasarkan pada ekspektasi yang realistis, dengan mempertimbangkan waktu yang mungkin dihabiskan individu untuk tidak aktif atau tidak banyak bergerak.

“Orang-orang mungkin menganjurkan lebih banyak waktu untuk berolahraga, namun penggunaan waktu harus realistis dan seimbang. Tentu saja, bergerak sebanyak yang Anda bisa selalu dianjurkan. sebagian besar kehidupan mengharuskan kita duduk di depan layar. Waktu duduk yang lebih singkat dan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk berdiri, menjalani aktivitas fisik, dan tidur memberikan peningkatan yang besar bagi kesehatan kardiometabolik kita,” jelasnya.

“Penting juga untuk mengetahui bahwa data ini merupakan rekomendasi bagi orang dewasa yang mampu. Kita semua memiliki pertimbangan yang berbeda, dan yang terpenting, pergerakan harus menyenangkan,” tambah Dr. Brakenridge.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru