Selasa, 30 Desember 2025

Gigi Dewasa Seharusnya Stabil, Ini Bahaya Jika Mulai Goyang


 Gigi Dewasa Seharusnya Stabil, Ini Bahaya Jika Mulai Goyang Ilustrasi - Pemeriksaan gigi. (Pixabay)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Gigi goyang pada orang dewasa bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Jika dibiarkan, masalah ini dapat menjadi tanda gangguan serius pada gusi dan tulang penyangga gigi yang berisiko menyebabkan gigi tanggal secara permanen.

Dokter gigi spesialis periodonsia dari Bethsaida Hospital Dental Center Gading Serpong, drg. R. A. Syanti W. Astuty, Sp.Perio, FISID, M.M., menjelaskan bahwa gigi dewasa seharusnya berada dalam kondisi kuat dan stabil.

 “Gigi yang goyang adalah sinyal dari tubuh bahwa ada masalah serius dengan gusi dan tulang penyangga gigi,” ujar drg. Syanti dalam keterangan persnya, Jumat (26/12/2025) seperti yang dikutip dari Antara.

Menurutnya, saat gigi mulai terasa longgar, hal itu menandakan telah terjadi peradangan atau kerusakan pada jaringan gusi maupun tulang rahang. Pada orang dewasa, kondisi tersebut paling sering disebabkan oleh penyakit gusi atau periodontitis.

Selain penyakit gusi, drg. Syanti menyebut beberapa faktor lain yang dapat memicu gigi goyang, seperti trauma akibat kecelakaan, kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism), serta penyakit sistemik, termasuk diabetes melitus yang tidak terkontrol.

“Faktor-faktor ini dapat mempercepat kerusakan jaringan pendukung gigi dan meningkatkan risiko gigi tanggal,” jelasnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa kondisi gigi goyang masih bisa ditangani jika mendapatkan perawatan yang tepat dan dilakukan sejak dini.

“Terapi yang sesuai dapat mencegah kerusakan jaringan gusi dan tulang berkembang lebih parah,” kata drg. Syanti.

Untuk menentukan penanganan yang tepat, dokter gigi perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh guna mengetahui penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut.

“Pemeriksaan dan perawatan sejak awal sangat penting agar gigi goyang tidak berujung pada kehilangan gigi permanen,” tambahnya.

Beberapa pilihan terapi yang dapat direkomendasikan antara lain pembersihan karang gigi atau scaling, tindakan stabilisasi gigi (splinting), hingga operasi periodontal pada kasus tertentu.

Selain perawatan medis, pasien juga dianjurkan melakukan perawatan mandiri di rumah, seperti menyikat gigi dengan teknik yang benar, menggunakan benang gigi, serta menghindari kebiasaan menggigit benda keras. Konsumsi makanan bertekstur lunak juga disarankan untuk mengurangi tekanan pada gigi yang bermasalah.

Editor : Patricia Aurelia

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru