Selasa, 30 Desember 2025

Faktor Risiko Demensia Bisa Muncul Sejak Masa Kanak-Kanak, Begini Penjelasannya


 Faktor Risiko Demensia Bisa Muncul Sejak Masa Kanak-Kanak, Begini Penjelasannya Ilustrasi dimensia (Radar Mukomuko)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Studi terbaru mengungkap bahwa risiko demensia tidak hanya muncul pada usia lanjut, tetapi bisa dipengaruhi oleh faktor sejak masa kanak-kanak atau bahkan saat masih dalam kandungan. Penelitian yang dilakukan di Swedia dan Republik Ceko (2023) menunjukkan beberapa faktor kelahiran, seperti berbagi rahim dengan kembar, jarak kelahiran yang pendek, dan ibu hamil di atas usia 35 tahun, berhubungan dengan peningkatan risiko demensia di kemudian hari.

Selain faktor kelahiran, gaya hidup dan kondisi kesehatan di masa dewasa muda juga berperan penting. Penelitian oleh Global Brain Health Institute (GBHI) pada akhir 2024 menyoroti pentingnya intervensi pada orang dewasa muda berusia 18–39 tahun. Beberapa faktor risiko yang dapat diubah termasuk konsumsi alkohol berlebihan, merokok, kurang aktivitas fisik, dan isolasi sosial.

Faktor lingkungan seperti paparan polusi, cedera otak traumatis, gangguan pendengaran atau penglihatan, serta tingkat pendidikan rendah juga berdampak pada kesehatan otak. Kondisi kesehatan seperti obesitas, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, dan depresi juga bisa meningkatkan risiko demensia.

Menariknya, studi jangka panjang menunjukkan kemampuan kognitif seseorang pada usia 11 tahun menjadi salah satu prediktor penting kemampuan kognitif pada usia 70 tahun. Hal ini menegaskan bahwa pencegahan demensia sebaiknya dilakukan sepanjang hidup, bukan hanya pada usia lanjut.

Para peneliti menyarankan kampanye kesehatan masyarakat, pendidikan di sekolah, serta kebijakan publik seperti pajak untuk zat yang merugikan otak (alkohol, rokok) sebagai upaya pencegahan. Mereka juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut terkait makanan ultra-olahan, penggunaan narkoba, stres, waktu di depan layar, dan paparan mikroplastik.

“Bukti semakin menunjukkan bahwa akar penyebab demensia dapat muncul sejak masa kanak-kanak atau bayi, dan paparan faktor risiko pada dekade pertama kehidupan dapat berdampak seumur hidup,” kata tim peneliti dilansir Antara.

Editor : Patricia Aurelia

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru