Rabu, 31 Desember 2025

Pemerintah AS akan Lebih Agresif Mencabut Visa Mahasiswa Asal China, Harvard Jadi Sorotan


 Pemerintah AS akan Lebih Agresif Mencabut Visa Mahasiswa Asal China, Harvard Jadi Sorotan Pemerintah AS akan Lebih Agresif Mencabut Visa Mahasiswa Asal China. (Antaranews)

WASHINGTON, ARAHKITA.COM - Pemerintah Amerika Serikat akan mencabut visa mahasiswa asal China secara lebih agresif, demikian disampaikan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Rabu (28/5). Langkah ini menjadi bagian dari pengetatan kebijakan imigrasi pendidikan, yang juga menyasar mahasiswa dari Hong Kong.

Rubio menegaskan bahwa AS akan meninjau ulang kriteria pemberian visa pelajar, terutama bagi mereka yang berasal dari Tiongkok. “Kami akan lebih selektif dalam menyaring permohonan visa dari China dan Hong Kong,” ujarnya.

Langkah ini menyusul kekhawatiran banyak anak pejabat tinggi Partai Komunis China (PKC) berkuliah di universitas elit AS. Salah satunya adalah putri Presiden Xi Jinping, yang dilaporkan lulus dari Harvard University pada 2014 menggunakan nama samaran.

Di hari yang sama, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa universitas seperti Harvard terlalu banyak menerima mahasiswa asing. Ia menyarankan agar kuota mahasiswa internasional dibatasi maksimal 15 persen dari total mahasiswa baru setiap tahun.

“Beberapa mahasiswa asing sangat berbahaya dan menjadi pembuat onar,” ujar Trump dilansir Antara.

Ia juga meminta Harvard menyerahkan daftar mahasiswa asing beserta negara asalnya kepada pemerintah.

Pada tahun akademik 2024–2025, Harvard tercatat menerima 6.793 mahasiswa internasional, atau sekitar 27,2 persen dari total populasi kampus. China menjadi negara pengirim terbesar dengan 2.100 mahasiswa, disusul India, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura.

Trump mempertanyakan loyalitas mahasiswa asing dan menyatakan bahwa AS telah banyak berinvestasi di institusi pendidikan seperti Harvard. Ia juga menegaskan keinginannya untuk mengalihkan dana federal dari universitas ke sekolah-sekolah kejuruan agar bisa fokus pada pelatihan teknologi dan kecerdasan buatan (AI).

Kebijakan ini juga berkaitan dengan kritik terhadap Harvard terkait aksi protes anti-Israel di kampus, yang dianggap tidak sejalan dengan kebijakan luar negeri AS. Sebagai dampak langsung, jadwal wawancara visa pelajar asing di kedutaan AS dilaporkan ditangguhkan sementara, memicu ketidakpastian bagi calon mahasiswa dari berbagai negara.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru