Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Perdagangan pasar saham ilegal di Jepang menggunakan akun pialang yang dibajak telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir. Hingga akhir April, Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA) menyebut nilainya melampaui 304,9 miliar yen (Rp34 triliun lebih).
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini yang dilansir Asahi Shimbun, FSA melaporkan ada 3.505 kasus transaksi ilegal, meningkat 2,4 kali lipat dari pembaruan sebelumnya pada 16 April.
Volume perdagangan dalam transaksi ilegal melonjak 3,2 kali lipat selama periode tersebut.
Para peretas telah memperoleh akses ke akun sekuritas dengan mencuri kredensial login yang sering kali melalui penipuan phishing.
Dengan menyamar sebagai klien yang sah, para penjahat dunia maya sering kali menjual saham yang disimpan di akun tersebut dan menggunakan hasilnya untuk membeli saham di perusahaan-perusahaan Tiongkok atau ekuitas Jepang yang diperdagangkan secara tipis.
Pembelian terkoordinasi ini diyakini sebagai bagian dari skema manipulasi pasar yang bertujuan untuk menaikkan harga demi keuntungan finansial.
Skema peretas semakin canggih. Dalam beberapa kasus, mereka mencuri identitas klien dengan mengirimkan email palsu yang memperingatkan korban tentang penipuan phishing, meniru peringatan yang digunakan perusahaan sekuritas yang sah untuk melindungi klien mereka.
Sembilan perusahaan pialang besar Jepang telah terpengaruh, di antaranya Rakuten Securities Inc.; SBI Securities Co.; Nomura Securities Co.; Daiwa Securities Co.; SMBC Nikko Securities Inc.; Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co.; Monex Inc.; Matsui Securities Co.; dan Mitsubishi UFJ eSmart Securities Co.
Jumlah totalnya naik tiga dari penghitungan sebelumnya.
Jumlah kasus melonjak dari hanya 39 pada bulan Januari dan 33 pada bulan Februari menjadi 687 pada bulan Maret dan 2.746 pada bulan April.
Dari 304,9 miliar yen dalam transaksi tidak sah, 161,2 miliar yen adalah untuk perintah jual dan 143,7 miliar yen melibatkan perintah beli.
Sembilan puluh persen aktivitas terjadi pada bulan April.
Dalam beberapa kasus, saham yang dibeli secara ilegal tetap berada di akun yang dibajak, yang berarti bahwa kerugian finansial yang sebenarnya tidak tercermin dalam nilai transaksi total.
Namun, beberapa korban dilaporkan menderita kerugian yang mencapai puluhan juta yen.
Menanggapi masalah yang meningkat, Asosiasi Pedagang Efek Jepang telah mengumumkan bahwa 10 perusahaan anggotanya berencana untuk menawarkan kompensasi sebagian kepada klien yang terkena dampak.
Pihak berwenang mendesak pialang untuk memperkuat langkah-langkah otentikasi untuk akun sekuritas dengan menggabungkan setidaknya dua fitur keamanan, seperti kata sandi satu kali dan verifikasi biometrik.