Selasa, 30 Desember 2025

Pengguna Twitter Merosot Sejak Diambil Alih Elon Musk


 Pengguna Twitter Merosot Sejak Diambil Alih Elon Musk Logo X Foto Freepikcom

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Penggunaan Twitter di AS merosot lebih dari seperlima sejak Elon Musk mengambil alih kepemilikan media sosial tersebut dan mengganti namanya menjadi X

Data dari perusahaan pemantau aplikasi Sensor Tower seperti dilansir The Guardian, menyebutkan bahwa pada Februari 2024, pengguna aplikasi harian jejaring sosial di Amerika telah turun sebesar 23% sejak November 2022, tepat setelah Musk menyelesaikan pengambilalihannya.

Jaringan media sosial besar lainnya juga mengalami penurunan dalam periode yang sama, namun tidaksebesar X.

Yang paling mendekati adalah TikTok, yang turun hanya 10%, sementara Facebook, Instagram, dan Snapchat mengalami penurunan pengguna kurang dari 5%, demikian menurut data yang pertama kali dilaporkan oleh NBC News.

Data Sensor Tower menyebutkan bahwa secara global X bernasib sedikit lebih baik, dengan penurunan 15% penggunanya, mencapai 174 juta pengguna aplikasi aktif harian. Perusahaan analitik ini tidak melacak pengguna yang mengunjungi jejaring sosial melalui web atau mereka yang menggunakan aplikasi desktop, dan mengandalkan sejumlah sumber untuk mempertahankan panel pengguna yang akurat untuk dijadikan sampel.

Meskipun X tidak menanggapi permintaan komentar, perusahaan secara implisit menolak klaim Sensor Tower dalam postingan publik. Dalam pesan yang tidak ditandatangani, dikatakan bahwa 250 juta orang menggunakan X setiap hari, dengan 550 juta kunjungan setiap bulan.

Terlepas dari itu, jatuhnya nilai perusahaan tercermin dalam penilaian fund manager Fidelity, salah satu investor dalam pembelian Musk atas perusahaan yang sebelumnya diperdagangkan secara publik tersebut.

Dana pertumbuhan blue chip Fidelity yang memegang sahamnya, terus menurunkan nilai yang diberikan kepada perusahaan, mencapai titik terendah terbaru yaitu penurunan nilai sebesar 71,5% dari November 2022 hingga November 2023.

Karena Musk membayar $44 miliar untuk sahamnya, nilai penilaian Fidelity bagi keseluruhan perusahaan menjadi lebih dari $12,5 miliar.

Pada hari Senin, seorang hakim di California menolak gugatan Musk terhadap Center for Countering Digital Hate, sebuah organisasi nirlaba yang telah menerbitkan laporan yang mencatat peningkatan konten rasis, antisemit, dan ekstremis di platform tersebut sejak akuisisi Musk.

“Kadang-kadang tidak jelas apa yang mendorong litigasi dan hanya dengan memahami apa yang tersirat dalam suatu pengaduan, seseorang dapat menduga tujuan sebenarnya dari penggugat,” tulis Charles Breyer, hakim distrik AS, dalam putusannya.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru