Rabu, 31 Desember 2025

Mark Zuckerberg Meminta Maaf pada Orangtua yang Anaknya Jadi Korban Kejahatan Media Sosial


 Mark Zuckerberg Meminta Maaf pada Orangtua yang Anaknya Jadi Korban Kejahatan Media Sosial

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Dalam sidang kongres dugaan kekerasan online terhadap anak-anak, CEO Meta, Mark Zuckerberg menemui para orangtua korban yang datang Senat dan secara langsung meminta maaf.

“Saya minta maaf atas semua yang telah Anda lalui,” kata Zuckerberg dihadapan para orangtua yang datang menunjukkan foto anak-anak mereka yang meninggal akibat eksploitasi atau pelecehan seksual melalui media sosial.

“Tidak seorang pun harus mengalami penderitaan yang dialami keluarga Anda dan inilah alasan kami berinvestasi begitu banyak dan kami akan terus melakukan upaya untuk memastikan tidak ada seorang pun yang mengalami penderitaan seperti yang dialami keluarga Anda,” ujar Zuckerberg seperti diberitakan The Guardian.

CEO Snap Inc, Evan Spiegel, menyampaikan belasungkawa serupa kepada orangtua yang anaknya dapat mengakses obat-obatan terlarang di Snapchat. Orangtua dari lebih 60 remaja mengajukan gugatan pada akhir tahun 2023 terhadap Snap karena diduga memfasilitasi perolehan obat-obatan yang menyebabkan overdosis pada anak-anak mereka.

“Saya sangat menyesal kami tidak mampu mencegah tragedi ini. Kami bekerja sangat keras untuk memblokir semua istilah pencarian yang terkait dengan narkoba di platform kami,” kata Spiegel.

Zuckerberg dan Spiegel termasuk di antara lima eksekutif yang diperiksa di Kongres pada hari Rabu (31/1) dalam sidang bertajuk Teknologi Besar dan Krisis Eksploitasi Seksual Anak Secara Online.

Sidang tersebut diadakan untuk memeriksa dan menyelidiki wabah eksploitasi seksual anak secara online. Demikian pernyataan Komite Kehakiman Senat AS.

Turut hadir adalah CEO media sosial lainnya, termasuk Linda Yaccarino dari X (sebelumnya Twitter), Shou Zi Chew dari TikTok, dan Jason Citron dari Discord.

Senator Josh Hawley sempat mengecam pernyataan pembukaan Zuckerberg. Eksekutif teknologi tersebut mengatakan: “Kumpulan karya ilmiah yang ada belum menunjukkan hubungan sebab akibat antara penggunaan media sosial dan generasi muda memiliki kesehatan mental yang lebih buruk.”

Saat dilakukan ‘sidang' tersebut, Senat dipenuhi oleh keluarga anak-anak dan para pendukung, “kami memiliki banyak penonton, jumlah terbesar yang pernah saya lihat di ruangan ini. Saya tahu Anda tidak bermaksud demikian, tetapi tangan Anda berlumuran darah,” ucap Senator Partai Republik asal Carolina Selatan Lindsey Graham kepada para eksekutif media sosial dan aplikasi pesan atau obrolan.

Senator lainnya Dick Durbin mengatakan bahwa memerangi bahaya yang dihadapi anak-anak lewat kejahatan online menjadi salah satu prioritas utama. “Eksploitasi seksual anak secara online adalah sebuah krisis di Amerika. Mereka memberi predator alat baru untuk mengeksploitasi anak-anak secara seksual,” katanya.

Para eksekutif yang hadir di Kongres berulang kali menyoroti kontrol dan alat yang telah mereka gunakan untuk mengelola pengalaman online anak-anak dan mengurangi dampak buruknya.

Dalam sambutannya, Zuckerberg menyatakan bahwa Meta telah memperkenalkan lebih dari 30 alat pencegahan selama delapan tahun terakhir, termasuk kontrol yang memungkinkan orangtua menetapkan batas waktu untuk penggunaan aplikasi dan melihat siapa yang diikuti dan berinteraksi dengan anak-anak mereka secara online.

Dia menambahkan bahwa Meta telah menghabiskan $20 miliar untuk keselamatan dan keamanan sejak tahun 2016 dan mempekerjakan sekitar 40.000 orang untuk mengatasi masalah tersebut.

“Kami berkomitmen untuk melindungi generasi muda dari penyalahgunaan layanan kami, namun hal ini merupakan tantangan yang berkelanjutan. Saat kita meningkatkan pertahanan di satu bidang, para penjahat mengubah taktik mereka, dan kita harus memberikan tanggapan baru,” ujar Zuckerberg.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru