Rabu, 31 Desember 2025

Rusia Tuding Kiev Tembak Pesawat Militer yang Bawa Tahanan Ukraina


 Rusia Tuding Kiev Tembak Pesawat Militer yang Bawa Tahanan Ukraina Pesawat militer Rusia. (Foto ilustrasi: beritatrans.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pesawat militer Rusia yang dalam perjalanan ke Ukraina untuk melakukan pertukaran tahanan ditembak jatuh oleh pasukan bersenjata Ukraina di wilayah Belgorod, demikian menurut Moskow.

"Ada 65 prajurit angkatan bersenjata Ukraina di dalamnya, juga enam awak pesawat dan tiga pengawal. Awak dan seluruh penumpang pesawat tewas," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan Rabu (24/1) seperti dikutip Antara.

Kementerian itu menyebut insiden tersebut sebagai 'serangan teroris' yang diatur dengan tujuan menuding Rusia membunuh prajurit Ukraina.

"Pesawat tersebut dihancurkan oleh pasukan bersenjata Ukraina dari Desa Liptsy, wilayah Kharkiv, menggunakan sistem rudal anti-pesawat. Fasilitas radar Angkatan Udara Rusia mencatat peluncuran dua rudal Ukraina," kata mereka.

Kementerian tersebut menekankan bahwa otoritas Ukraina sangat mengetahui rencana transportasi tersebut dengan tujuan melakukan pertukaran lebih lanjut.

"Menurut kesepakatan yang dicapai sebelumnya, acara itu akan berlangsung pada sore hari di pos pemeriksaan Kolotilovka di perbatasan Rusia-Ukraina. Dengan melakukan aksi teroris ini, pemimpin Ukraina menampakkan wajah yang sebenarnya. Mereka mengabaikan kehidupan warganya," kata mereka menekankan.

Dalam pernyataan selanjutnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan insiden itu menunjukkan ketidakmampuan Ukraina untuk bernegosiasi, seraya menambahkan bahwa retorika Ukraina mengenai insiden itu berubah setelah terungkap bahwa pesawat tersebut membawa personel militer Ukraina yang dikirim untuk pertukaran tahanan.

"Kami mengutuk keras aksi teroris rezim Kiev di wilayah Belgorod. Semua orang yang terlibat di dalamnya, termasuk perencana dan pelaku dari kalangan pejabat militer dan sipil Ukraina, akan diidentifikasi dan akan mendapat hukuman yang pantas dan tidak dapat dihindari sesuai dengan hukum Rusia," katanya.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa insiden itu menunjukkan 'sifat kriminal' pemerintah Ukraina dan bahwa mereka menganggap orang-orang seperti 'barang habis pakai' kemudian "membunuh mereka atas perintah tuan-tuan dari Barat dan dengan senjata yang dipasok Barat.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru