Selasa, 30 Desember 2025

AS Kaji Penghapusan Tarif untuk Barang Impor yang Tak Bisa Diproduksi Lokal


 AS Kaji Penghapusan Tarif untuk Barang Impor yang Tak Bisa Diproduksi Lokal Amerika Serikat mempertimbangkan penghapusan tarif impor untuk barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. (ANTARAHOSpotif)

WASHINGTON, ARAHKITA.COM — Pemerintah Amerika Serikat membuka peluang untuk menghapus tarif impor bagi sejumlah barang yang memang tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Kebijakan ini dipertimbangkan untuk komoditas tertentu yang secara alamiah atau teknis mustahil dibuat di wilayah AS.

Kepala Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, menyebut wacana tersebut tengah dikaji secara serius oleh pemerintah. Menurutnya, pengecualian tarif bisa diberikan apabila suatu produk memang tidak realistis untuk diproduksi di Amerika Serikat, misalnya karena faktor iklim atau keterbatasan sumber daya alam.

“Jika ada barang yang sama sekali tidak diproduksi di AS, maka ada keinginan untuk mengecualikannya dari tarif. Ini sedang dipelajari, termasuk untuk barang-barang yang secara logis tidak seharusnya diproduksi di dalam negeri,” ujar Hassett dalam wawancara dengan CBS.

Kajian tersebut saat ini dipimpin oleh Perwakilan Dagang Amerika Serikat, Jamieson Greer, yang menilai dampak ekonomi sekaligus efektivitas kebijakan tarif terhadap industri nasional.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump tetap menegaskan pentingnya tarif impor sebagai instrumen ekonomi. Pada 9 November lalu, Trump menyatakan bahwa kebijakan tarif telah berkontribusi menekan inflasi sekaligus mendorong pasar saham AS mencetak rekor tertinggi.

Trump juga menepis kritik terhadap kebijakan tersebut dengan menekankan bahwa tarif telah menghasilkan pemasukan besar bagi negara. Ia menyebut pendapatan dari tarif mencapai triliunan dolar AS dan dapat dimanfaatkan untuk membantu mengurangi beban utang nasional Amerika Serikat yang kini menembus angka 37 triliun dolar AS dilansir Antara.

Tak hanya itu, Trump bahkan menjanjikan pembagian dividen langsung kepada warga AS dari hasil tarif impor. Dividen senilai 2.000 dolar AS per orang tersebut direncanakan diberikan kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, sementara kelompok berpenghasilan tinggi tidak termasuk dalam skema tersebut.

Wacana penghapusan tarif untuk barang tertentu ini dinilai sebagai sinyal fleksibilitas kebijakan perdagangan AS di tengah dinamika global. Namun, keputusan final masih menunggu hasil kajian lanjutan dari pemerintah federal.

Editor : Patricia Aurelia

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru