Selasa, 30 Desember 2025

AS Siapkan Konsep Gaza Futuristik, Proyek Resor Mewah Tuai Sorotan


 AS Siapkan Konsep Gaza Futuristik, Proyek Resor Mewah Tuai Sorotan Ilustrasi - Kehancuran di Jalur Gaza, Palestina. (ANTARA/Anadolu/py/am.)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Amerika Serikat disebut tengah menyiapkan konsep ambisius untuk masa depan Jalur Gaza. Sebuah rencana rekonstruksi bertajuk “Project Sunrise” dikabarkan dirancang sebagai kawasan resor futuristik berbasis teknologi tinggi, lengkap dengan fasilitas mewah di kawasan pesisir.

Laporan tersebut pertama kali diungkap oleh The Wall Street Journal, yang menyebut proyek ini dipresentasikan kepada calon investor oleh Jared Kushner, menantu Presiden Donald Trump, bersama utusan khusus AS Steve Witkoff.

Dalam draf awalnya, Project Sunrise menggambarkan Gaza sebagai kota metropolis modern yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI), jaringan kota pintar, jalur kereta cepat, serta resor eksklusif di sepanjang garis pantai. Washington disebut berpotensi menanggung sekitar 20 persen dari total biaya rekonstruksi selama kurun waktu sepuluh tahun.

Namun, rencana tersebut memicu tanda tanya besar. Laporan The Wall Street Journal menyoroti bahwa dokumen proyek belum menjelaskan secara rinci nasib sekitar dua juta warga Palestina selama proses pembangunan berlangsung.

Tak hanya ditawarkan kepada investor, konsep Project Sunrise juga disebut telah dipresentasikan kepada sejumlah pemerintah asing, termasuk Turki dan Mesir, sebagai bagian dari penjajakan dukungan internasional.

Tantangan Besar: Puing, Amunisi, dan Biaya Fantastis

Di sisi lain, berbagai lembaga internasional mengingatkan bahwa rekonstruksi Gaza bukan perkara sederhana. Pada November lalu, ekonom dari Unit Bantuan bagi Rakyat Palestina di UNCTAD, Rami Alazzeh, menyebut pembersihan amunisi yang belum meledak di Gaza bisa memakan waktu hingga satu dekade.

Sementara itu, koordinator program UNCTAD untuk Palestina, Mutasim Elagraa, memperkirakan bahwa jika pembersihan puing dilakukan dengan kecepatan saat ini, proses tersebut bisa berlangsung hingga 22 tahun.

Data serupa disampaikan oleh UNDP. Pada Oktober lalu, perwakilan khusus UNDP untuk Program Bantuan bagi Rakyat Palestina, Jaco Cilliers, menyatakan bahwa sedikitnya 50 juta ton puing harus dipindahkan dari Gaza. UNDP juga memperkirakan total dana rekonstruksi wilayah tersebut dapat mencapai 70 miliar dolar AS, atau setara sekitar Rp1.168 triliun.

Rencana ambisius Project Sunrise pun kini berada di persimpangan antara visi futuristik dan realitas kemanusiaan di lapangan, di tengah tantangan besar rekonstruksi, pemulihan sosial, serta masa depan jutaan warga Gaza.

Editor : Patricia Aurelia

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru