Selasa, 30 Desember 2025

Thailand Siap Bicara dengan Trump soal Ketegangan dengan Kamboja


 Thailand Siap Bicara dengan Trump soal Ketegangan dengan Kamboja Arsip - Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul (kedua dari kiri) dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet (kedua dari kanan) menunjukan deklarasi damai yang mereka tandatangani, disaksikan PM Malaysia Anwar Ibrahim (kiri) dan Presiden AS Donald Trump, di sela-sela KTT ke-47 ASEAN, 26 Oktober 2025. (ANTARA/HO-Kantor Perdana Menteri Malaysia)

BANGKOK, ARAHKITA.COM — Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, dijadwalkan mengadakan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (12/12/2025) pukul 21.30 waktu setempat. Dialog level tinggi ini dipandang penting untuk meredam ketegangan yang terus membayangi hubungan Thailand dan Kamboja dalam beberapa pekan terakhir.

Menteri Luar Negeri Thailand, Sihasak Phuangketkeow, menjelaskan bahwa Washington kemungkinan besar akan mendorong terwujudnya gencatan senjata sebagai langkah awal menuju stabilitas regional. Namun, ia menegaskan bahwa situasi di perbatasan Thailand–Kamboja tidak sederhana dan memerlukan pertimbangan matang sebelum kedua negara mengambil langkah politik atau militer lebih jauh.

Menurut Sihasak, PM Anutin perlu berkonsultasi dengan jajaran militer sebelum menentukan posisi resmi Thailand dalam percakapan dengan Trump. Thailand juga ingin menjelaskan langsung kepada pihak AS terkait serangkaian tuduhan yang dilontarkan Kamboja, yang dinilai tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di lapangan.

Ia menambahkan, berbagai bentuk provokasi masih terus terjadi, meski Thailand berupaya menjaga suasana tetap kondusif dan hidup berdampingan secara damai.Sihasak menekankan bahwa pemerintah Thailand siap mendengarkan masukan dari Amerika Serikat, namun setiap keputusan tetap harus berpijak pada kepentingan nasional Thailand.

“Thailand tidak akan menerima tekanan atau paksaan dari pihak mana pun,” ujarnya dilansir Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru