Rabu, 31 Desember 2025

Korban Kebakaran Apartemen Hong Kong Meningkat Jadi 146 Jiwa, Operasi Pencarian Masih Berlanjut


 Korban Kebakaran Apartemen Hong Kong Meningkat Jadi 146 Jiwa, Operasi Pencarian Masih Berlanjut Kondisi apartemen Wang Fuk Court di Tai Po, Hong Kong, usai terbakar hebat pada Rabu (26/11/2025). ANTARA/Anadolu.

HONG KONG, ARAHKITA.COM – Suasana duka menyelimuti Hong Kong setelah kebakaran besar yang melalap kompleks apartemen Wang Fuk Court menelan korban jiwa hingga 146 orang. Angka tersebut diumumkan otoritas setempat pada Minggu (30/11/2025), menjadikannya kebakaran paling mematikan yang dialami kota tersebut dalam beberapa dekade terakhir.

Di tengah kabar duka, pihak berwenang memastikan 159 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Namun proses identifikasi korban masih terus berlangsung karena banyaknya laporan orang hilang yang belum dapat diverifikasi.

Tsang Shuk-yin, Kepala Unit Verifikasi Korban, menyampaikan bahwa 79 orang mengalami luka-luka, termasuk 12 petugas pemadam kebakaran yang turut berjibaku menahan amukan api. Hingga saat ini, sekitar 100 laporan kehilangan belum terverifikasi, sebagian besar karena pelapor tidak memiliki alamat pasti korban atau orang yang dilaporkan bukan penghuni Wang Fuk Court.

Meski sebagian warga telah berhasil ditemukan, 40 orang masih tercatat hilang dan tim penyelamat terus melakukan pencarian menyeluruh di dalam bangunan yang nyaris hangus. Operasi ini memasuki hari kelima sejak kebakaran terjadi, sementara Hong Kong menetapkan tiga hari masa berkabung nasional untuk menghormati para korban lapor South China Morning Post.

Kebakaran bermula pada Rabu siang dan dengan cepat menyebar di antara delapan blok hunian berisi lebih dari 1.900 unit apartemen yang ditinggali sekitar 4.000 orang. Api disebut membesar setelah menyambar perancah bambu dan lembaran plastik penutup jendela, yang diduga mempercepat rambatan api hanya dalam hitungan menit.

Hingga Jumat, sekitar 800 penghuni telah dievakuasi ke hotel dan fasilitas penampungan sementara. Polisi juga telah menahan dua direktur dan seorang konsultan teknik dari Prestige Construction & Engineering Company atas dugaan kelalaian berat yang berujung kematian massal atau manslaughter dlansir Antara.

Tragedi ini menjadi kebakaran pertama dalam 17 tahun terakhir di Hong Kong yang mencapai status darurat level 5, kategori tertinggi dalam sistem penanganan bencana kota tersebut. Pejabat otoritas menyebut jumlah korban masih mungkin bertambah karena tim terus menemukan jasad di area yang baru berhasil dijangkau.

Duka mendalam menyelimuti Hong Kong, dan publik kini menunggu hasil investigasi penuh untuk mengungkap bagaimana bencana sebesar ini bisa terjadi di tengah kota metropolitan yang dikenal memiliki standar keselamatan gedung yang ketat.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru