Putin Sampaikan Belasungkawa atas Banjir Besar di Sumatera, Rusia Doakan Pemulihan Cepat

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan belasungkawa mendalam atas bencana banjir besar yang melanda wilayah utara Pulau Sumatera. Musibah tersebut mengakibatkan ratusan jiwa meninggal serta menimbulkan kerusakan berat di sejumlah kota dan kabupaten.

Dalam pesan resminya yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Putin turut menyampaikan simpati dan doa bagi semua warga yang kehilangan keluarga serta orang terkasih. Pernyataan ini dikonfirmasi melalui keterangan resmi Kantor Kepresidenan Rusia yang disampaikan melalui Kedutaan Besar Rusia di Jakarta pada Minggu (30/11/2025).

Rusia, kata Putin, ikut merasakan duka masyarakat Indonesia dan berharap pemulihan di wilayah terdampak dapat berlangsung cepat. Pemerintah dan rakyat Rusia juga berharap masyarakat di daerah banjir segera dapat bangkit dan kembali menjalani kehidupan yang aman dan stabil dikutip Antara.

Banjir bandang yang disertai longsor terjadi sejak Selasa (25/11) dan menghantam sejumlah daerah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dampaknya sangat besar: akses jalan terputus, jaringan listrik dan komunikasi terganggu, serta ribuan warga harus mengungsi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Sabtu (29/11), jumlah korban meninggal mencapai 303 jiwa, sementara 279 orang masih dinyatakan hilang, dan 18 lainnya mengalami luka-luka.

Rinciannya, 166 korban meninggal di Sumatera Utara, 90 di Sumatera Barat, dan 47 di Aceh. Adapun korban hilang tercatat sebanyak 133 orang di Sumatera Utara, 85 orang di Sumatera Barat, dan 51 orang di Aceh.

Upaya penanganan terus dilakukan. Sebanyak 11 helikopter TNI dan Basarnas dikerahkan untuk distribusi bantuan, sementara enam kapal perang (KRI) turut memperkuat evakuasi serta pengiriman logistik ke wilayah yang terisolasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa atas banjir besar di Sumatera yang menewaskan ratusan jiwa. Rusia berharap pemulihan berlangsung cepat sementara