Rabu, 31 Desember 2025

Trump Tolak Undang Afrika Selatan ke KTT G20 2026 dan Hentikan Bantuan AS


 Trump Tolak Undang Afrika Selatan ke KTT G20 2026 dan Hentikan Bantuan AS Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. (ANTARAAnadolupri)

WASHINGTON, ARAHKITA.COM — Hubungan Amerika Serikat dan Afrika Selatan kembali memasuki babak panas. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa negaranya tidak akan mengundang Afrika Selatan ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2026 di Miami, Florida, sekaligus menghentikan seluruh bentuk bantuan kepada negara tersebut.

Pengumuman itu disampaikan langsung melalui akun Truth Social milik Trump pada Rabu (26/11/2025). Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa keputusan berlaku segera dan mencakup pemutusan pembayaran maupun subsidi yang selama ini diberikan kepada pemerintah Pretoria.

Pernyataan Trump bukanlah yang pertama menyinggung Afrika Selatan. Sepanjang tahun ini, ia berulang kali mengeklaim adanya pembunuhan terhadap warga kulit putih serta perampasan lahan pertanian secara sewenang-wenang. Tuduhan tersebut berulang kali dibantah oleh pemerintah Afrika Selatan yang menyebut narasi tersebut tidak sesuai fakta.

Ketegangan makin terasa setelah Afrika Selatan menolak menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan G20 kepada diplomat senior AS dalam penutupan KTT sebelumnya. Bagi Pretoria, serah terima kepada pejabat level junior dianggap tidak menghormati Presiden Cyril Ramaphosa.

Situasi memanas sejak Trump kembali menjabat. Pada Februari lalu, ia meneken perintah eksekutif membekukan seluruh bantuan AS untuk Afrika Selatan dengan dalih Undang-Undang Pengambilalihan — kebijakan reforma agraria — dinilai diskriminatif terhadap warga kulit putih. Pemerintah Afrika Selatan membantah keras, menyebut Gedung Putih mengabaikan sejarah panjang kolonialisme dan apartheid di negara tersebut.

Pernyataan pejabat kedua negara pun saling berbalas. Menlu AS Marco Rubio pernah menyatakan akan memboikot KTT G20 di Johannesburg, sementara Washington kemudian mengusir Duta Besar Afrika Selatan Ebrahim Rasool pada Maret setelah pidatonya yang mengkritik Trump dikutip Antara.

Dalam kunjungan Ramaphosa ke Gedung Putih pada Mei lalu, Trump kembali mengangkat isu “genosida kulit putih” yang dianggap teori konspirasi. Ramaphosa membantah tegas dan menyatakan mayoritas korban kejahatan di Afrika Selatan justru berasal dari warga kulit hitam.

Bulan ini, Trump menutup rangkaian sikap kerasnya dengan menegaskan tidak ada pejabat AS yang akan menghadiri KTT G20 mendatang. Keputusan ini dinilai semakin menegaskan memburuknya hubungan diplomatik kedua negara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru