Selasa, 30 Desember 2025

Kanada Bidik Pasar Indonesia untuk Kurangi Ketergantungan pada AS


 Kanada Bidik Pasar Indonesia untuk Kurangi Ketergantungan pada AS Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Senin (10/11/2025). (ANTARA/Kuntum Riswan.)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah Kanada mulai mengalihkan arah perdagangan globalnya. Negeri Maple itu kini menatap Indonesia sebagai mitra strategis baru, seiring upaya mengurangi ketergantungan terhadap pasar Amerika Serikat (AS).

Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, menegaskan bahwa Indonesia menjadi bagian penting dari rencana besar Kanada untuk memperluas jangkauan ekspor dan memperkuat kerja sama ekonomi lintas kawasan.

“Pemerintah Kanada telah berkomitmen meningkatkan perdagangan non-AS sebesar 50 persen dalam sepuluh tahun ke depan. Indonesia akan menjadi salah satu pasar utama dalam komitmen tersebut,” ujar Dutton dalam wawancara eksklusif dengan Antara di Jakarta, Senin (10/11/2025).

Fokus ke Arah yang Bisa Dikendalikan

Langkah Kanada ini muncul di tengah ketegangan perdagangan dengan AS. Pemerintahan Presiden Donald Trump baru-baru ini memberlakukan tarif tambahan hingga 10 persen untuk sejumlah produk Kanada, selain tarif sebelumnya sebesar 35 persen. Tak hanya itu, ekspor baja dan aluminium juga dikenai tarif tinggi hingga 50 persen.Dutton menilai situasi tersebut menjadi momentum bagi Kanada untuk memperluas mitra dagang dan tidak terjebak dalam ketergantungan tunggal.

“Kita harus fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Salah satunya adalah memperkuat hubungan dagang dan memilih blok perdagangan yang sesuai dengan kepentingan bersama,” katanya.

Indonesia Jadi Bagian Strategi Diversifikasi

Sebagai tindak lanjut, Kanada dan Indonesia menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Kanada (ICA-CEPA) pada akhir September lalu. Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney, menandai era baru hubungan ekonomi kedua negara.

“Diversifikasi mitra dagang adalah langkah penting untuk memastikan perdagangan berjalan berdasarkan aturan yang adil dan transparan — dan CEPA menjadi wujud nyata dari komitmen itu,” ujar Dutton.

Selain CEPA, Kanada juga tengah bernegosiasi dengan ASEAN untuk membentuk Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang ditargetkan rampung pada 2026.Dukungan Kanada untuk Aksesi Indonesia

Kerja sama kedua negara juga akan diperkuat lewat rencana Indonesia bergabung dengan dua organisasi besar dunia, yakni Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) — di mana Kanada sudah menjadi anggota aktif.

“Blok-blok kerja sama seperti CPTPP dan OECD memberikan kepastian bagi pelaku usaha dan memperkuat stabilitas ekonomi. Kami ingin memastikan manfaat dari perjanjian ini benar-benar maksimal,” tambah Dutton dikutip Antara.

Sebagai bentuk dukungan, Kanada meluncurkan Paket Ecotech, program bantuan teknis lima tahun untuk mempercepat implementasi ICA-CEPA serta mendukung kesiapan Indonesia menuju CPTPP dan OECD.

“Melalui Paket Ecotech, kami ingin membantu Indonesia memenuhi seluruh ketentuan CEPA sekaligus memperkuat posisinya dalam forum perdagangan internasional,” tutup Dutton.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru