Loading
Amazon Pangkas 30.000 Karyawan Akibat Perekrutan Berlebih Selama Pandemi. (Pixabay)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Amazon berencana memangkas sekitar 30.000 karyawan korporat sebagai respons terhadap perekrutan berlebih selama pandemi COVID-19. Jumlah tersebut setara dengan hampir 10 persen dari total 350.000 pegawai korporat perusahaan.
Langkah ini menandai pembalikan arah setelah lonjakan perekrutan besar-besaran yang terjadi pada masa pandemi, ketika permintaan belanja daring melonjak tajam. Pemangkasan mulai dilakukan pada Selasa, menurut laporan Reuters dan Wall Street Journal yang mengutip sumber anonim seperti dilansir The Guardian.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut dilakukan untuk menekan biaya dan menyesuaikan kapasitas perusahaan setelah permintaan online menurun. Meskipun hanya mencakup sebagian kecil dari total 1,55 juta karyawan global, pemangkasan ini disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah Amazon, menurut CNBC.
Amazon belum memberikan komentar resmi terkait rencana tersebut. Saham perusahaan yang berbasis di Seattle itu naik 1,2 persen pada Senin menjelang laporan pendapatan kuartalannya.
Gelombang PHK juga melanda sejumlah perusahaan teknologi besar lainnya yang mengalami ekspansi berlebih saat pandemi, termasuk Microsoft, Meta, dan Alphabet, induk Google dan YouTube.
CEO Amazon Andy Jassy sebelumnya telah memperingatkan bahwa kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan memangkas kebutuhan tenaga kerja di beberapa bidang. Dalam memo kepada staf pada Juni lalu, ia menyebut agen AI dan sistem AI generatif seperti chatbot dapat mengurangi jumlah karyawan di masa depan.
PHK terbaru dilaporkan akan berdampak pada berbagai divisi, termasuk sumber daya manusia, perangkat dan layanan, serta operasi. Menurut laporan Fortune, hingga 15 persen peran di bidang SDM dapat terdampak.
Dalam beberapa tahun terakhir, Amazon telah melakukan restrukturisasi di sejumlah lini bisnisnya untuk mengurangi birokrasi dan meningkatkan efisiensi. Jassy bahkan memperkenalkan saluran pengaduan anonim yang telah menghasilkan lebih dari 450 perubahan proses di internal perusahaan.