Loading
Tentara Filipina (OCD) memindahkan penduduk yang menjadi hempasan badai tropis berat Bualoi di Provinsi Samar, Filipina, Jumat (26/9/2025). ANTARA/Xinhua/HO-Handout Office of Civil Defense (OCD)/aa.
MANILA, ARAHKITA.COM – Badai tropis Bualoi terus melanda Filipina sejak mendarat pada Kamis (25/9/2025) dan telah menewaskan sedikitnya empat orang. Laporan tersebut disampaikan oleh Kantor Pertahanan Sipil (Office of Civil Defense/OCD) pada Jumat (26/9/2025).
Direktur Regional OCD Bicol, Claudio Yucot, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, menyebut pihaknya masih melakukan validasi terkait jumlah korban. Sementara itu, Direktur OCD Visayas Timur, Lord Byron Torrecarion, melaporkan bahwa lima nelayan asal Provinsi Samar Timur dinyatakan hilang setelah berangkat melaut pada Selasa (23/9) dan tidak kembali hingga Kamis (25/9/2025).
Menurut data Biro Meteorologi Filipina (PAGASA), badai tropis Bualoi saat ini bergerak ke arah barat dengan kecepatan 35 kilometer per jam. Badai ini membawa angin dengan kecepatan maksimum 110 kilometer per jam serta hembusan yang bisa mencapai 135 kilometer per jam.
Tak hanya itu, Dewan Nasional Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Filipina juga melaporkan bahwa total 14 orang tewas akibat kombinasi angin muson barat daya dan tiga badai tropis yang berturut-turut melanda Filipina dalam beberapa pekan terakhir, termasuk topan Ragasa dan Bualoi. Hingga kini, sekitar 303.537 keluarga atau lebih dari 1,2 juta jiwa tercatat terdampak.
PAGASA memperkirakan Bualoi akan keluar dari wilayah tanggung jawab Filipina pada Sabtu (27/9/2025) sore waktu setempat dilansir Antara.
Sebagai negara kepulauan di jalur Cincin Api Pasifik, Filipina rata-rata dilanda sekitar 20 topan tropis setiap tahun. Kondisi geografis ini membuat negara tersebut sangat rentan terhadap badai yang kerap menimbulkan korban jiwa, banjir, kerusakan infrastruktur, hingga kerugian ekonomi di sektor pertanian dan perikanan.