Loading
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pertemuan bilateral di Kazan, Rusia pada Selasa (22/10/2024). ANTARA/HO-Kementerian Luar Negeri China/aa.
BEIJING, ARAHKITA.COM – Hubungan China dan Rusia kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu poros geopolitik dunia. Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin bertemu dalam pertemuan bilateral di Balai Agung Rakyat, Beijing, Selasa (2/9/2025), usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) di Tianjin.
Dalam pernyataannya, Presiden Xi menegaskan bahwa Beijing siap mempererat koordinasi dengan Moskow di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan keamanan internasional. “China akan bekerja sama dengan Rusia untuk menjaga komunikasi erat, mendukung pembangunan bersama, serta memperluas proyek-proyek unggulan yang dapat memperkuat ketahanan dan sinkronisasi kerja sama kedua negara,” ujarnya.
Pertemuan ini juga menjadi momentum persiapan kehadiran kedua pemimpin dalam parade militer memperingati 80 tahun kemenangan Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis pada Rabu (3/9/2025). Xi menyebut kehadiran bersama kedua negara di peringatan tersebut menunjukkan tanggung jawab besar sebagai pemenang Perang Dunia II sekaligus anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Putin: Hubungan China-Rusia Tertinggi Sepanjang Sejarah
Presiden Putin menilai hubungan bilateral dengan China kini berada di titik paling strategis sepanjang sejarah. Ia menyinggung kunjungan kenegaraan Presiden Xi ke Moskow pada Mei lalu saat menghadiri peringatan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Patriotik Raya.
“Kehadiran saya di Beijing untuk peringatan 80 tahun ini menegaskan bahwa Rusia dan China berdiri bahu-membahu sejak Perang Anti-Fasis Dunia. Kami berkomitmen untuk menjaga hasil kemenangan tersebut,” tegas Putin.
Putin juga memuji Inisiatif Tata Kelola Global yang diajukan Xi, menyebutnya relevan dalam menghadapi defisit tata kelola global. Ia menambahkan, “Rusia akan menjaga koordinasi strategis dengan China, meningkatkan kerja sama praktis, dan membawa hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi,”dikutip Antara.
20 Dokumen Kerja Sama Ditandatangani
Sebagai hasil konkret pertemuan, kedua negara menandatangani lebih dari 20 dokumen kerja sama strategis. Bidangnya meliputi energi, kedirgantaraan, kecerdasan buatan, pertanian, kesehatan, penelitian ilmiah, pendidikan, hingga media. Xi bahkan mengundang Putin dalam perjamuan teh dan makan siang bersama sebagai simbol persahabatan kedua negara.
Dimensi Trilateral: China-Rusia-Mongolia
Selain pertemuan bilateral, Xi dan Putin juga mengadakan pertemuan trilateral dengan Presiden Mongolia, Ukhnaa Khurelsukh. Xi menegaskan pentingnya memperkuat kerja sama tiga negara, mulai dari perdagangan, sains, ekologi, hingga budaya. Ia mengajukan tiga usulan utama:
1. Memperkuat kepercayaan politik antarnegara.
2. Memperdalam kerja sama saling menguntungkan, termasuk proyek infrastruktur lintas batas dan pariwisata.
3. Berkoordinasi dalam kerangka SCO untuk menjaga stabilitas kawasan.
Presiden Putin menambahkan bahwa hubungan erat ketiga negara memiliki tradisi panjang, sehingga penting untuk menjaga rasa saling percaya. Presiden Khurelsukh pun menegaskan komitmen Mongolia untuk mendorong koridor ekonomi China-Mongolia-Rusia serta meningkatkan pertukaran budaya dan masyarakat.
Dengan hasil pertemuan ini, aliansi China-Rusia bukan hanya makin kokoh, tetapi juga meluas ke lingkup kawasan Asia Tengah melalui kerja sama trilateral bersama Mongolia.