Rabu, 31 Desember 2025

Anggota Parlemen Selandia Baru Diusir Usai Pidato Kontroversial soal Gaza


 Anggota Parlemen Selandia Baru Diusir Usai Pidato Kontroversial soal Gaza Chloe Swarbrick, pemimpin Partai Hijau Selandia Baru, diusir dari parlemen usai pidato keras tentang Gaza dan desakan pengakuan negara Palestina di tengah ketegangan geopolitik. (Tangkapan Layar)

SELANDIA BARU ARAHKITA.COM – Suasana sidang parlemen Selandia Baru memanas pada Selasa (12/8/2025) ketika Chloe Swarbrick, salah satu pemimpin Partai Hijau, diminta meninggalkan ruang sidang setelah menyampaikan pidato bernada keras terkait isu Gaza.

Kritik Tajam terhadap Kebijakan Pemerintah

Dalam debat mengenai pengakuan resmi negara Palestina, Swarbrick menuduh Selandia Baru menjadi “pencilan” dan “pengacau” di panggung internasional. Ia mendorong pemerintah mendukung rancangan undang-undang yang diajukan partainya, yang berisi usulan pemberian sanksi terhadap Israel atas dugaan kejahatan perang.

“Kalau saja enam dari 68 anggota parlemen pemerintah berani mengambil sikap, kita bisa berdiri di sisi sejarah yang benar,” ujarnya tegas.

Teguran dan Pengusiran

Pernyataan tersebut langsung mendapat teguran dari pimpinan sidang yang menilai ucapannya tidak pantas. Swarbrick diminta menarik kembali pernyataannya dan menyampaikan permintaan maaf. Namun, karena menolak, ia akhirnya diperintahkan keluar dari ruang sidang sebagaimana dilaporkan The Independent.

Latar Belakang: Hubungan Selandia Baru dan Palestina

Selandia Baru selama ini memiliki kebijakan luar negeri yang relatif hati-hati terkait konflik Israel–Palestina. Meskipun beberapa anggota parlemen mendukung pengakuan resmi negara Palestina, pemerintah belum mengambil langkah formal. Isu ini kerap memicu perdebatan sengit di parlemen, apalagi di tengah meningkatnya ketegangan di Gaza dalam beberapa bulan terakhir.

 

---

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru