Rabu, 31 Desember 2025

Pakistan Kutuk Penyerbuan Al-Aqsa oleh Pejabat Israel: Serangan terhadap Hukum Internasional


 Pakistan Kutuk Penyerbuan Al-Aqsa oleh Pejabat Israel: Serangan terhadap Hukum Internasional Ilustrasi - Warga Palestina melaksanakan salat di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. ANTARA/Andolu/pri.

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, mengeluarkan pernyataan keras terkait insiden penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh sejumlah pejabat Israel dan kelompok pemukim Yahudi. Aksi tersebut berlangsung di bawah perlindungan ketat aparat keamanan Israel.

Dalam unggahannya di platform media sosial X pada Senin (4/8/2025), Sharif menegaskan bahwa tindakan tersebut adalah bentuk penistaan terhadap situs suci umat Islam dan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

"Penodaan terhadap Masjid Al-Aqsa adalah penghinaan terhadap umat Islam di seluruh dunia. Ini bukan hanya tindakan provokatif, tetapi juga ancaman nyata terhadap hukum internasional dan hati nurani kemanusiaan global," tulisnya.

Sharif juga menyebut bahwa tindakan provokatif Israel berisiko memperparah ketegangan yang sudah tinggi di Palestina dan kawasan Timur Tengah secara keseluruhan. Ia memperingatkan bahwa langkah semacam ini hanya akan mendorong kawasan kembali ke lingkaran konflik dan ketidakstabilan.

"Kami menyerukan gencatan senjata segera, penghentian seluruh bentuk agresi, serta dimulainya kembali proses perdamaian yang kredibel. Solusi yang kami dukung adalah terbentuknya Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibu kota, sesuai hukum internasional dan resolusi PBB," tegas Sharif.

Sebelumnya, sejumlah media internasional melaporkan bahwa Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, bersama kelompok pemukim Yahudi sayap kanan, memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada Minggu. Mereka melakukan aksi ibadah di lokasi yang sangat sensitif tersebut.

Aksi ini dianggap melanggar kesepakatan yang telah berlaku selama puluhan tahun, di mana non-Muslim diizinkan berkunjung ke area kompleks namun tidak untuk beribadah. Kehadiran Ben-Gvir yang merupakan tokoh ultranasionalis dan sekutu dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memicu kecaman internasional.

Melalui video yang diunggah ke media sosial, Ben-Gvir tampak berada di dalam area kompleks Masjid Al-Aqsa, dikelilingi oleh pemukim Yahudi dan personel kepolisian Israel—suatu tindakan yang dinilai sangat provokatif di tengah situasi konflik yang belum mereda di wilayah tersebut dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru