Rabu, 31 Desember 2025

Inggris Ancam Bakal Akui Negara Palestina Jika Israel tidak Perbaiki Jalur Gaza


 Inggris Ancam Bakal Akui Negara Palestina Jika Israel tidak Perbaiki Jalur Gaza Inggris Ancam Bakal Akui Negara Palestina Jika Israel take Perbaiki Jalur Gaza. (VOI Indonesia)

LONDON, ARAHKITA.COM - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa Inggris akan mengakui negara Palestina pada Sidang Umum PBB September mendatang, kecuali Israel segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Pernyataan ini disampaikan Starmer usai rapat kabinet darurat di London, Selasa. Ia menegaskan bahwa pengakuan terhadap Palestina merupakan bentuk kontribusi Inggris terhadap proses perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah.

“Saya pastikan bahwa Inggris akan mengumumkan pengakuan terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB September ini, kecuali Israel menyetujui gencatan senjata dan memperbaiki situasi mengerikan di Gaza,” kata Starmer.

Keputusan Starmer tersebut menyusul langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang pada pekan lalu mengumumkan akan mengakui Palestina pada agenda PBB yang sama.

Pernyataan PM Inggris disampaikan usai rapat darurat kabinet terkait situasi di Jalur Gaza serta di tengah desakan dari 250 lebih anggota parlemen untuk mengakui kedaulatan Palestina.

PM Inggris menyebut prospek solusi dua negara yang semakin terancam sebagai alasan pihaknya menyatakan akan mengakui Palestina, kecuali jika rezim Zionis memperbaiki kondisi di Jalur Gaza.

Perbaikan kondisi tersebut, dilansir Antara, meliputi pemberian izin kepada PBB untuk menyalurkan bantuan, menegaskan komitmen tidak akan mencaplok Tepi Barat, dan berkomitmen terhadap proses perdamaian jangka panjang yang bermuara pada solusi dua negara.

Starmer juga menegaskan supaya Hamas segera membebaskan semua sandera, menyepakati gencatan senjata, serta menyerahkan semua senjata dan menerima bahwa mereka “tak akan memiliki peran apapun dalam pemerintahan di Gaza.”

Lebih lanjut, Starmer menyatakan bahwa langkah tersebut ia tempuh akibat situasi di Jalur Gaza yang memburuk dan prospek terwujudnya solusi dua negara yang semakin mengecil.

Merespons pertanyaan terkait mengapa ia memberi syarat kepada Israel dalam isu pengakuan Palestina serta prospek gencatan senjata tercapai sebelum September, Starmer berkata bahwa tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki situasi di wilayah Gaza.

Ia juga menegaskan kembali bahwa semua sandera harus dibebaskan dan bantuan kemanusiaan harus diizinkan masuk ke Gaza.

Merespons keputusan PM Inggris, pihak Israel mengutuk keras langkah tersebut dan menyebutnya sebagai “hadiah bagi Hamas dan mencederai upaya mencapai gencatan senjata.”

Tentara Israel menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata dan terus melancarkan serangan brutal ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, sehingga menewaskan lebih dari 60 ribu warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Pengeboman tanpa henti juga telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan memicu kelangkaan makanan.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap ketua otoritas  Israel Benjamin Netanyahu dan mantan pejabat tinggi pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru