Rio de Janeiro Terapkan Pembatasan Ketat Jelang KTT BRICS 2025


 Rio de Janeiro Terapkan Pembatasan Ketat Jelang KTT BRICS 2025 Sejumlah personel militer Brasil melakukan pengamanan di sekitar Museum Seni Modern (MAM) Rio De Janeiro, Brasil, yang menjadi lokasi penyelenggaraan KTT BRICS 2025. ANTARA/Andi Firdaus.

RIO DE JANEIRO, ARAHKITA.COM – Menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025, pemerintah Brasil memperketat pengamanan dan lalu lintas di sejumlah titik strategis di Kota Rio de Janeiro, Minggu pagi (6/7/2025). Langkah ini dilakukan demi memastikan kelancaran dan keamanan para pemimpin negara anggota BRICS yang mulai berdatangan.

Sejak dini hari, aparat mulai menutup akses jalan di sekitar Museum Seni Modern (MAM)—lokasi utama berlangsungnya pertemuan. Penutupan ini merupakan bagian dari strategi besar keamanan yang mencakup pengendalian pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di kawasan pusat kota.

Jalanan Ikonik Ditutup Sementara

Dua kawasan populer di kalangan wisatawan, Avenida Atlântica di Copacabana dan Infante Dom Henrique di Aterro do Flamengo, menjadi area dengan pembatasan paling ketat. Keduanya merupakan jalur utama menuju hotel-hotel tempat para delegasi menginap, termasuk Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan jajarannya yang disebut akan bermalam di Hotel Sheraton Grand Rio.

Mulai tengah malam, hanya kendaraan konvoi resmi yang diizinkan melintasi area tersebut. Warga lokal Copacabana yang dapat menunjukkan bukti domisili masih diperbolehkan masuk dengan pengawasan ketat dari otoritas.

Untuk angkutan umum seperti bus dan taksi, rute perjalanan dialihkan hanya melalui beberapa akses utama, yakni Pantai Flamengo, Jalan Barata Ribeiro, dan Jalan Nossa Senhora de Copacabana.

Pejalan Kaki Juga Diatur Ketat

Bukan hanya kendaraan, para pejalan kaki juga terkena dampak pembatasan ini. Trotoar dan sisi jalan di sepanjang Atlântica dan Aterro dipagari untuk membatasi pergerakan bebas. Otoritas mengarahkan warga untuk menyeberang di titik lampu lalu lintas Copacabana atau melalui koridor bawah tanah di kawasan Flamengo.

Tak hanya itu, sejumlah larangan diberlakukan, seperti:

Tidak diperbolehkan bersepeda atau menggunakan skuter di siang hari

Pemeriksaan barang bawaan seperti benda tajam, botol kaca, payung, dan tiang bendera.

Akses terbatas ke beberapa area publik

Layanan Transportasi dan Bandara Disesuaikan

Meski pembatasan diberlakukan di jalanan, layanan kereta bawah tanah (Metro Rio) tetap beroperasi dengan membuka seluruh stasiun. Namun, operator menyebutkan kemungkinan perubahan operasional bisa terjadi sewaktu-waktu atas permintaan pihak berwenang.

Sementara itu, Bandara Santos Dumont yang biasanya melayani penerbangan domestik akan membatasi operasionalnya selama KTT berlangsung. Semua penerbangan dialihkan ke Bandara Internasional Galeão dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru