Anggaran Dipangkas, UNHCR Kurangi Program dan Hapus 3.500 Posisi Pekerja


 Anggaran Dipangkas, UNHCR Kurangi Program dan Hapus 3.500 Posisi Pekerja Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi. (minurso.unmissions.org)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengumumkan pemangkasan besar-besaran terhadap operasional global mereka akibat penurunan tajam dalam anggaran kemanusiaan pada tahun 2025. Langkah ini diumumkan langsung oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, dalam pernyataan resmi pada Senin (16/6).

UNHCR menyatakan hanya akan mempertahankan kegiatan yang dianggap paling berdampak bagi pengungsi. Organisasi ini juga akan merampingkan struktur kantor pusat di Jenewa dan biro-biro regional. Imbas dari keputusan ini, sekitar 3.500 posisi akan dihapus secara global. Sebelumnya, ratusan pekerja kontrak telah diberhentikan sebagai bagian dari pengurangan skala.

Pemangkasan ini juga mencakup pengurangan hampir 50 persen posisi senior di kantor pusat dan sejumlah kantor UNHCR di berbagai negara. Organisasi ini memperkirakan langkah-langkah tersebut akan mengurangi biaya staf secara global hingga 30 persen.

Meski tetap memprioritaskan wilayah dengan kebutuhan paling mendesak, sejumlah program penting di bidang bantuan keuangan, kesehatan, pendidikan, serta penyediaan air dan sanitasi juga terkena dampak. UNHCR mengaku tengah menjalin kerja sama erat dengan negara-negara tuan rumah dan mitra internasional untuk meminimalkan dampak dari pemangkasan anggaran ini.

Dalam upaya efisiensi lebih lanjut, UNHCR juga mengeksplorasi gagasan baru, seperti penggunaan teknologi dan berbagi fasilitas kantor dengan badan-badan PBB lainnya.

Filippo Grandi, dikutip Antara, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada negara-negara donor yang masih menunjukkan dukungan di tengah situasi sulit. Ia menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mencegah timbulnya krisis yang lebih besar di masa depan.

UNHCR memperkirakan total pendanaan tahun ini akan setara dengan anggaran satu dekade lalu. Hal ini sangat kontras dengan lonjakan jumlah pengungsi global yang kini telah mencapai lebih dari 122 juta orang.

Meski harus menghadapi pemangkasan yang menyakitkan dan kehilangan banyak tenaga kerja berdedikasi, Grandi menegaskan bahwa komitmen UNHCR terhadap perlindungan dan kesejahteraan para pengungsi tetap tidak akan berubah.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru