Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kecelakaan tragis menimpa pesawat Air India 171 yang tengah mengudara menuju London. Kurang dari satu menit setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad, India, pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner itu mengirim sinyal darurat “mayday” sebelum akhirnya jatuh dan menewaskan lebih dari 270 orang di dalamnya.
Kementerian Penerbangan India mengungkapkan bahwa pesawat tersebut sempat mencapai ketinggian 650 kaki sebelum mengalami penurunan drastis dan menghantam permukaan tanah hanya dua kilometer dari bandara, tepatnya di kawasan Meghani Nagar. Lokasi jatuhnya pesawat merupakan area padat penduduk yang menjadi tempat tinggal mahasiswa kedokteran dan keluarga mereka.
Kapten Sumeet Sabharwal, pilot yang mengemudikan pesawat, sempat mengirimkan panggilan darurat ke menara pengawas pada pukul 13.39 waktu setempat. Namun, ketika pengawas lalu lintas mencoba merespons, tidak ada jawaban. Hanya dalam hitungan detik, pesawat seberat 227 ton itu menghantam sebuah asrama, menewaskan hampir semua dari 242 orang di dalam pesawat serta beberapa warga di daratan, termasuk mahasiswa kedokteran, tenaga kerja, dan seorang istri dokter yang sedang hamil tua.
Penyelidikan Masih Berlangsung
Meski berbagai spekulasi berkembang, otoritas penerbangan India belum bersedia menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan. Kotak hitam (flight data recorder) telah ditemukan dan sedang dianalisis oleh tim penyelidik, termasuk empat ahli dari Inggris yang tiba di Ahmedabad pada Jumat malam. Menteri Penerbangan Sipil India, Ram Mohan Naidu Kinjarapu, menyatakan bahwa hasil investigasi diperkirakan selesai dalam waktu tiga bulan.
“Kotak hitam akan memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang terjadi dalam detik-detik sebelum kecelakaan,” ujarnya dalam konferensi pers.
Duka Mendalam dan Proses Identifikasi Korban
Jumlah korban tewas per Sabtu pagi mencapai sedikitnya 274 jiwa. Proses evakuasi masih terus berlangsung, dan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Sipil Ahmedabad. Namun, proses identifikasi memakan waktu karena sebagian besar jenazah mengalami luka bakar parah atau kondisi tubuh yang tidak utuh.
Tim forensik harus mencocokkan lebih dari 250 sampel DNA untuk memastikan identitas korban. Seorang pejabat rumah sakit menyebutkan bahwa proses verifikasi silang memerlukan waktu karena melibatkan metode eliminasi yang teliti. Sementara itu, keluarga korban terus menunggu kabar pasti sambil bergulat dengan duka dan ketidakpastian.
Anil Patel, salah satu keluarga korban, kehilangan anak laki-lakinya Harshit dan menantunya Pooja dalam tragedi ini. "Mereka satu-satunya yang saya miliki setelah istri saya meninggal enam tahun lalu," kata Patel sambil menahan tangis. Ia menambahkan bahwa ia belum mendapat kabar apa pun tentang proses penyerahan jenazah, meski telah menyerahkan sampel DNA.
Satu-Satunya Korban Selamat
Di tengah kehancuran ini, hanya satu penumpang yang selamat: Vishwash Kumar Ramesh. Ia disebut sebagai “keajaiban” oleh tim medis. Ramesh masih dalam perawatan di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad dan dikabarkan mulai membaik.
“Pasien dalam kondisi stabil dan akan segera dipulangkan,” kata Dr. Gameti, salah satu dokter yang menanganinya dikutip dari The Guardian.
Tragedi Air India 171 menjadi salah satu kecelakaan penerbangan terburuk di India dalam beberapa dekade terakhir. Proses investigasi dan evakuasi masih terus berlangsung, sementara negara berduka atas kehilangan ratusan nyawa dalam insiden memilukan ini.