Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Inggris melalui Badan Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) mengirim tim pakar ke India untuk membantu penyelidikan jatuhnya pesawat penumpang Air India di Ahmedabad yang menewaskan 241 orang.
“AAIB telah secara resmi menawarkan bantuan kepada Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India dan akan berperan sebagai pakar dalam investigasi ini,” demikian pernyataan AAIB, Kamis (12/6).
Langkah ini dilakukan sesuai aturan Annex 13 dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), yang memungkinkan negara asal penumpang untuk ikut dalam proses investigasi ketika warganya menjadi korban kecelakaan pesawat.
Baca juga:
Satu-satunya Korban Selamat Air India Duduk di Kursi 11A: ‘Saya tidak Tahu Bagaimana Bisa Selamat‘
Annex 13 yang dikeluarkan International Civil Aviation Organization (ICAO/Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) merupakan lampiran yang secara khusus mengatur investigasi kecelakaan dan insiden pesawat udara.
Sebelumnya pada hari yang sama, sebuah pesawat penumpang Air India jenis Boeing 787 Dreamliner tujuan London jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara di kota Ahmedabad, India bagian barat.
Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India mengonfirmasi bahwa terdapat 242 orang di dalam pesawat, termasuk dua pilot dan sepuluh awak kabin. Media lokal melaporkan bahwa pesawat tersebut jatuh di atap asrama mahasiswa kedokteran.
Air India, dilansir Antara, kemudian mengonfirmasi bahwa 241 dari 242 orang yang berada di dalam pesawat tersebut tewas dalam insiden tragis itu.