Loading
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. (Antaranews)
KUALA LUMPUR, ARAHKITA.COM – Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, berencana melakukan komunikasi langsung dengan Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyusul ketegangan militer antara Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan.
Langkah ini diambil menyusul insiden bentrokan yang terjadi pada 28 Mei 2025, melibatkan pasukan militer dari kedua negara di area Ubon Ratchathani (Thailand) dan Preah Vihear (Kamboja). Insiden tersebut dilaporkan menewaskan satu personel dari pihak Kamboja.
“Malaysia menyadari sepenuhnya situasi yang terjadi antara Thailand dan Kamboja. Sebagai Ketua ASEAN saat ini, saya akan berbicara langsung dengan PM Thailand dalam waktu dekat,” ujar Anwar Ibrahim usai melaksanakan salat Jumat di Putrajaya, seperti dikutip dari Bernama, Jumat (6/6).
Lebih lanjut, Anwar menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan pernyataan resmi setelah percakapan bilateral tersebut berlangsung.
Kamboja Siap Bawa Kasus ke Mahkamah Internasional
Baca juga:
Tentara Thailand Tuding Kamboja Langgar Gencatan Senjata, Baku Tembak Kembali Terjadi di PerbatasanSebagai respons atas insiden di perbatasan, Kamboja mengumumkan akan membawa konflik ini ke Mahkamah Internasional (ICJ). Pemerintah Kamboja menilai insiden tersebut perlu mendapat perhatian hukum internasional guna mencegah eskalasi yang lebih luas.
Sementara itu, Thailand menegaskan tetap berkomitmen menyelesaikan isu perbatasan secara damai melalui jalur diplomatik, dengan merujuk pada hukum internasional serta berbagai perjanjian dan nota kesepahaman yang telah disepakati sebelumnya dikutip dari Antara.
Baca juga:
Thailand dan Kamboja Akhiri Konflik Perbatasan di KTT ASEAN, Trump Jadi Saksi Perdamaian BersejarahMalaysia Dorong Stabilitas ASEAN
Sejak 1 Januari 2025, Malaysia resmi memegang Keketuaan ASEAN, menggantikan Laos. Dalam kepemimpinannya, Malaysia mengusung tema “Inklusivitas dan Keberlanjutan” sebagai landasan utama membangun kawasan ASEAN yang bersatu, damai, dan sejahtera.
Konflik yang terjadi antara Thailand dan Kamboja menjadi ujian awal peran Malaysia sebagai fasilitator perdamaian di kawasan Asia Tenggara. Upaya Anwar Ibrahim untuk menjalin komunikasi langsung dengan Thailand menunjukkan komitmen diplomatik Malaysia dalam meredam potensi konflik dan memperkuat solidaritas regional.