Kamis, 16 Oktober 2025

Undangan, Busana, Pesta, dan Makanan di Pernikahan Adat Afrika (2)


 Undangan, Busana, Pesta, dan Makanan di Pernikahan Adat Afrika (2) Pihak keluarga kedua mempelai bersama-sama mengumpulkan berbagai macam kain. Kain menjadi bagian dari Mas Kawin. (Net)

UNDANGAN, busana, pesta, dan makanan merupakan hal yang tak bisa dipandang sepele pada pernikahan adat Afrika. Bagi pengantin adat Afrika, gulungan undangan yang dihias indah dan diikat dengan tali serat kelapa, akan diantar ke para calon tamu undangan oleh para teman kedua calon mempelai. Anggota keluarga mengundang kerabat-kerabat lainnya secara lisan.

Para tetangga di desa diundang dengan mendatangi rumah mereka satu-persatu. Pesta yang digelar pun biasanya meriah dengan lagu, tari, dan musik yang umum.

Untuk busana, pengantin pria dan wanita sama-sama mengenakan busana kebesaran Afrika yang terbuat dari kain tenunan tangan, sebagai raja dan ratu sehari. Kain untuk busana ini disebut kente atau asa-oke, tergantung tempat asal pembuatannya.

Kain kente yang sangat cerah warna-warninya ini dikombinasi dengan bubah yaitu jubah tradisional dengan warna yang sesuai, dan juga baju panjang dengan ujung panjang berlipat, dan sebuah hiasan kepala.

Kulit kerang Cowrie dipakai sebagai bahan hiasan kepala pengantin wanita, juga untuk bahan perhiasan seperti anting-anting, kalung dan asesoris pakaian. Kerang Cowrie berasal dari pesisir barat Afrika dan melambangkan kekuatan dan keindahan.

Kepang rambut. Dari Senegal sampai Somalia, rambut pengantin wanita selalu ditata dalam bentuk kepang yang indah. Selama upacara pernikahan berlangsung, kepangan rambut bahkan digunakan sebagai cadar untuk menutupi muka pengantin wanita, sebagai simbol kerendahan hati.

gaun pengantin africa

Kain. Pihak keluarga kedua mempelai bersama-sama mengumpulkan berbagai macam kain, termasuk untuk pakaian dalam, yang diharapkan cukup untuk dipakai selama satu tahun pertama perkawinan mereka. Kain menjadi bagian dari mas kawin.

Di Afrika, ternak sangat berharga, dan di banyak daerah sering terjadi kelangkaan daging. Oleh karenanya, penyembelihan sapi, kambing dan ayam sebagai hidangan pesta pernikahan merupakan tanda kemakmuran.

Terakhir, makanan utama sangat penting secara simbolis maupun secara kenyataan. Para tamu undangan menyumbangkan makanan utama kepada pengantin baru dalam pesta pernikahan, misalnya roti, garam, anggur, roti, dan terkadang madu.

Persembahan paling tradisional adalah beras, yang melambangkan pasangan baru ini juga menerima uang tunai. The couple also receives money as in the western world. Rice is traditional, a grain symbolizing fertility. Secara simbolis beras juga dipersembahkan dalam bentuk nasi matang dengan lauk ikan laut, daging dan sayur-sayuran.

Pada malam hari setelah upacara pernikahan dilakukan upacara kecil, pindahnya mempelai wanita ke rumah suaminya, sebagai simbol ketaatan seorang istri dalam mengawali kehidupan rumahtangga.|Berbagai sumber| (Habis)

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Wedding Terbaru