Selasa, 30 Desember 2025

Prabowo Sentil 20 Perusahaan Sawit, Satgas PKH Kumpulkan Rp2,34 Triliun


 Prabowo Sentil 20 Perusahaan Sawit, Satgas PKH Kumpulkan Rp2,34 Triliun Presiden Prabowo Subianto menghadiri penyerahan laporan capaian Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) dan upaya penyelamatan keuangan negara tahun 2025 di Gedung Utama Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Rabu, 24 Desember 2025. (BPMI Setpres/Rusman)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Prabowo Subianto menyoroti 20 perusahaan sawit yang disebutnya menyalahi aturan karena menerobos kawasan hutan. Perusahaan-perusahaan ini dianggap tak menjalankan kewajibannya.

Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) kemudian menegakkan denda administratif senilai Rp2,34 triliun, yang diperlihatkan kepada Prabowo saat acara penyerahan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta Selatan, Rabu (24/12/2025).

"Bayangkan berapa korporasi? 20, 20 perusahaan ini. Ingkar, tidak mau memenuhi kewajiban mereka," kata Prabowo.

Total dana yang berhasil diamankan Kejaksaan mencapai Rp6,62 triliun, dengan Rp4,28 triliun berasal dari penyelamatan keuangan negara lewat penanganan kasus korupsi.

Prabowo memberi contoh penggunaan dana ini. Menurutnya, Rp6 triliun bisa memperbaiki 6.000 sekolah atau membangun 100.000 rumah tetap bagi korban bencana di Sumatera.

"Sebagai contoh, yang Rp6 triliun saja di sini, ini kalau kita mau renovasi sekolah, 6.000 sekolah bisa kita perbaiki. Kalau kita mau bikin rumah, untuk hunian tetap para pengungsi, 100.000 rumah, enam triliun 100.000 rumah, hunian tetap," jelasnya.

Dana ini cukup menutup setengah kebutuhan hunian bagi warga terdampak bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Kebutuhan total mencapai 200.000 unit rumah.

"Padahal kebutuhannya berapa ya, untuk bencana tiga provinsi ini ada yang kuasai angkanya kurang lebih berapa? Mendekati 200.000. Dengan ini saja 100.000 sudah terbayar," tambah Prabowo.

Dia menegaskan, dana yang berhasil diselamatkan baru sebagian dari potensi total. Penegakan hukum yang masif masih memungkinkan perbaikan fasilitas publik lebih luas.

"Dan ini baru ujungnya, saudara-saudara. Waktu saya dilantik, saya sudah katakan, saya ajak bangsa Indonesia untuk berani. Berani menghadapi kekurangan. Berani menghadapi kenyataan walaupun pahit, untuk kita survive sebagai bangsa," tandas Prabowo.

Editor : Khalied Malvino

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hukum & Kriminalitas Terbaru