Selasa, 30 Desember 2025

Kasus Dugaan Korupsi Proyek Whoosh: KPK Sudah Periksa Sejumlah Pihak, Penyidikan Terus Berjalan


 Kasus Dugaan Korupsi Proyek Whoosh: KPK Sudah Periksa Sejumlah Pihak, Penyidikan Terus Berjalan Presiden RI Prabowo Subianto kembali menaiki kereta cepat Whoosh menuju Stasiun Halim, Jakarta, dari Stasiun Padalarang, Bandung Barat, Kamis (7/8/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) terus berlanjut. Sejumlah pihak pun telah dimintai keterangan untuk mengurai benang kusut kasus ini.

“Pihak-pihak yang diduga mengetahui konstruksi perkara ini sudah kami mintai keterangan,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Menurut Budi, langkah itu penting agar lembaganya memperoleh informasi dan konfirmasi yang bisa memperjelas arah penyelidikan. Ia juga memastikan semua pihak yang dipanggil sejauh ini bersikap kooperatif.

“Ya, semua yang sudah diundang hadir dan memberikan keterangan. Ini tentu langkah positif bagi kami,” tambahnya.

Meski begitu, Budi menegaskan bahwa KPK belum dapat membeberkan lebih detail mengenai materi pemeriksaan.

“Saat ini masih tahap penyelidikan, jadi kami belum bisa menyampaikan secara lengkap. Namun, kami pastikan penyelidikan perkara KCIC ini masih terus berprogres,” tegasnya.

Laporan Awal dari Mahfud MD

Isu dugaan korupsi proyek Whoosh pertama kali mencuat setelah Mahfud MD, mantan Menko Polhukam, mengungkap adanya indikasi penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek tersebut.

Dalam video di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official (14 Oktober 2025), ia membandingkan biaya pembangunan proyek di Indonesia dan di China.

“Hitungan Indonesia mencapai 52 juta dolar AS per kilometer, sedangkan di China hanya sekitar 17–18 juta dolar. Naiknya hampir tiga kali lipat. Nah, siapa yang menaikkan dan uangnya ke mana? Ini harus ditelusuri,” kata Mahfud.

Tak lama setelah pernyataan itu, pada 16 Oktober 2025, KPK mengimbau Mahfud untuk melaporkan secara resmi dugaan tersebut agar bisa ditindaklanjuti.

Respons saling bersahutan pun muncul. Mahfud menyatakan siap dipanggil dan memberikan keterangan jika diperlukan. “Saya siap membantu penegak hukum menelusuri hal ini,” ujarnya pada 26 Oktober 2025 dikutip Antara.

Kasus Naik ke Tahap Penyelidikan

KPK sendiri sudah mengumumkan sejak awal 2025 bahwa dugaan korupsi dalam proyek Whoosh di lingkungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) telah naik ke tahap penyelidikan.

Kini, publik menunggu langkah lanjutan lembaga antirasuah itu untuk menelusuri dugaan mark up yang disebut-sebut nilainya mencapai miliaran dolar AS.

Meski prosesnya masih berjalan, Budi memastikan bahwa KPK berkomitmen menuntaskan perkara ini secara transparan.

“Kami pastikan penyelidikan tidak berhenti. Setiap perkembangan akan kami sampaikan sesuai tahapannya,” ujarnya menutup.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hukum & Kriminalitas Terbaru