Loading
Empat pelaku penculikan dan pembunuhan Kacab seuah bank. (Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Keluarga MIP, kepala cabang sebuah bank di Jakarta yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan, mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap motif di balik kasus tragis yang menimpa pria berusia 37 tahun tersebut.
Pengacara keluarga MIP, Boyamin Saiman, menyampaikan bahwa pihak keluarga belum mendapatkan penjelasan mengenai motif dari pihak kepolisian. Ia berharap Polda Metro Jaya dapat segera menjelaskan alasan di balik tindakan keji yang merenggut nyawa kliennya.
"Belum menyampaikan motif. Kita berharap segera diungkap, karena itu penting bagi keluarga untuk menentukan langkah hukum dan advokasi yang akan ditempuh," ujar Boyamin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (16/9).
Pihak keluarga berencana untuk segera meminta keterangan dari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya serta Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya), meskipun hingga kini belum ada jadwal pasti karena masih dalam masa berduka.
Dalam kasus ini, dilansir Antara, kepolisian telah menangkap total 15 orang yang diduga terlibat dalam penculikan dan pembunuhan MIP. Dari jumlah tersebut, empat pelaku utama telah ditetapkan sebagai tersangka, yakni C, DH, YJ, dan AA. Mereka ditangkap di lokasi dan waktu yang berbeda.
Tiga pelaku berinisial DH, YJ, dan AA ditangkap pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 20.15 WIB di Solo, Jawa Tengah. Sementara pelaku berinisial C ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Minggu, 24 Agustus 2025, pukul 15.30 WIB.
Selain itu, Polisi Militer Kodam Jayakarta juga menetapkan seorang anggota TNI aktif, Kopral Dua FH, sebagai tersangka. FH berperan sebagai perantara dalam proses penjemputan paksa terhadap korban. Ia saat ini ditahan di Pomdam Jaya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
MIP, yang diketahui menjabat sebagai kepala kantor cabang pembantu (KCP) sebuah bank swasta di Jakarta, dilaporkan hilang setelah diduga diculik dari sebuah pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur.
Beberapa hari kemudian, jasad MIP ditemukan oleh warga di area persawahan di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Jenazah ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban. Penemuan jenazah terjadi pada Kamis, 21 Agustus 2025, sekitar pukul 05.30 WIB.
Setelah dievakuasi dari lokasi kejadian, jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk keperluan autopsi sebagai bagian dari proses penyelidikan yang tengah berlangsung.
Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum dapat mengusut kasus ini hingga tuntas, termasuk mengungkap motif di balik penculikan dan pembunuhan, serta menjerat semua pihak yang terlibat dengan hukuman maksimal.