Selasa, 30 Desember 2025

Dukung Ekosistem Musik Tanah Air, Asosiasi Musisi Nusantara Resmi Dideklarasikan di Jakarta


 Dukung Ekosistem Musik Tanah Air, Asosiasi Musisi Nusantara Resmi Dideklarasikan di Jakarta Dalam rangka mendukung perkembangan musisi Nusantara serta memperjuangkan hak dan profesionalisme, Asosiasi Musisi Nusantara (AMUSTRA) telah dibentuk dan resmi di deklarasikan di Jakarta, Selasa (16/12/2025). (Foto: Dok. AMUSTRA)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Upaya memperkuat posisi dan masa depan musisi Indonesia kini memasuki babak baru. Asosiasi Musisi Nusantara (AMUSTRA) resmi dideklarasikan di Jakarta pada Selasa (16/12/2025), sebagai wadah bersama untuk memperjuangkan profesionalisme, hak, serta keberlanjutan ekosistem musik Nusantara.

Kehadiran AMUSTRA menjadi sinyal penting tumbuhnya kesadaran kolektif bahwa musik Indonesia—baik tradisi, klasik, hingga kontemporer—membutuhkan tata kelola yang kuat, inklusif, dan berorientasi jangka panjang. Organisasi ini dirancang sebagai ruang kolaborasi lintas disiplin, lintas budaya, dan lintas generasi.

Ketua Umum AMUSTRA, Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D., menjelaskan bahwa asosiasi ini dibentuk untuk membekali dan memberdayakan musisi agar memiliki akses, perlindungan, serta standar profesional yang diakui secara luas.

“AMUSTRA bergerak di berbagai bidang, mulai dari pengkajian, pendidikan, penciptaan, penyajian, hingga tata kelola musik. Tujuannya jelas, menghadirkan ekosistem musik Indonesia yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Prof. Purba dalam acara Deklarasi dan Peluncuran AMUSTRA.

Didirikan sejak 14 Maret 2025, AMUSTRA diharapkan menjadi tonggak lahirnya komunitas musisi Nusantara yang bersatu, berdaya, dan berpengaruh dalam perkembangan industri musik nasional.

“Kami adalah organisasi independen yang berkomitmen pada profesionalisme, edukasi, pelestarian, dan pemberdayaan musisi. AMUSTRA hadir sebagai rumah bersama untuk memastikan masa depan musik Indonesia semakin maju dan berdaya saing global,” tambahnya.

Fokus pada Ekosistem Musik yang Sehat dan Berkelanjutan

Secara khusus, AMUSTRA menargetkan terwujudnya ekosistem musik Nusantara yang sehat melalui kerja sama strategis dengan pemerintah dan sektor swasta. Selain itu, edukasi terkait hak cipta, royalti, dan tata kelola profesi musik menjadi perhatian utama organisasi ini.

Visi tersebut diterjemahkan ke dalam sejumlah misi strategis, antara lain:

  • Membina dan meningkatkan kompetensi musisi melalui penguatan keterampilan dan wawasan profesional.
  • Mengedukasi musisi mengenai hak-hak ekonomi dan perlindungan karya.
  • Membangun tata kelola musik yang adil, berkelanjutan, dan menghargai keberagaman.
  • Menguatkan sinergi antara musisi, akademisi, industri, komunitas, dan pemangku kepentingan.
  • Melakukan riset dan pengkajian musik sebagai dasar inovasi dan pelestarian budaya.
  • Menyelenggarakan pelatihan, seminar, festival, serta promosi musik Nusantara di tingkat nasional dan internasional.

Isu Strategis: Dari Musik Anak hingga Jambore Musisi Nasional

Dalam perjalanannya, AMUSTRA juga menyoroti sejumlah isu penting, seperti penguatan edukasi musik anak berbasis nilai kebangsaan, pendokumentasian musik Nusantara sebagai arsip budaya, serta penciptaan ruang kolaborasi bagi musisi tradisi dan kontemporer.

Salah satu agenda besar yang disiapkan adalah Jambore Musisi Nasional, yang dirancang sebagai forum tahunan lintas genre dan lintas generasi. Agenda ini akan menghadirkan diskusi, pertunjukan, serta pembahasan isu-isu mutakhir seputar musik klasik, tradisi, dan kontemporer Indonesia.

Dukungan Pemerintah dan Tokoh Seni

AMUSTRA mendapat dukungan penuh dari Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan RI, Fryda Lucyana K., S.H., LL.M., yang menjabat sebagai Dewan Penasihat. Ia berharap AMUSTRA dapat menjadi rumah besar bagi seluruh pelaku musik Indonesia.

“Kiranya AMUSTRA mampu membangun ekosistem musik yang inklusif, profesional, dan berkelanjutan, serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan kekayaan musikal Nusantara,” ujarnya.

Senada, Nyak Ina Raseuki, Ph.D., Dewan Pembina AMUSTRA, menilai organisasi ini sebagai upaya kolektif menjaga harkat dan masa depan keragaman musik Indonesia.

“Kolaborasi antara pemerintah, dunia seni, industri kreatif, dan komunitas menjadi kekuatan utama dalam memperkuat ekosistem musik nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan,” katanya.

Deklarasi AMUSTRA turut didukung berbagai institusi dan komunitas, antara lain Universitas Caritas Indonesia, Jeeves, Hiji 2 Tilu, Arpeggio Sami Music School, The Musical Troops, Udari Komunikasi, dan Green Leaf.

Dengan struktur organisasi yang lengkap—mulai dari dewan penasihat, pembina, hingga direktorat teknis—AMUSTRA menegaskan kesiapannya menjadi motor penggerak pemajuan musik Nusantara di tengah dinamika industri kreatif global.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hiburan Terbaru