Selasa, 30 Desember 2025

Indonesia Siap Jadi Pemimpin Global Pasar Karbon Berintegritas


 Indonesia Siap Jadi Pemimpin Global Pasar Karbon Berintegritas Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni berpidato dalam High-Level Breakfast Roundtable at the Sustainable Business COP30 (SBCOP) di Sao Paulo, Brazil, Senin (10/11/2025). ANTARA/HO-Kemenhut

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin global dalam pengembangan pasar karbon berintegritas tinggi, yang tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi hijau berkelanjutan.

Dalam pernyataannya di sela High-Level Breakfast Roundtable at the Sustainable Business COP30 (SBCOP) di Sao Paulo, Brasil, Senin (10/11/2025), Raja Juli mengatakan bahwa keberhasilan pasar karbon Indonesia hanya bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor.

“Kami memastikan bahwa pasar karbon Indonesia dibangun atas dasar kepercayaan, integritas, dan kedaulatan nasional. Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen bersama menuju ekonomi hijau yang inklusif,” ujar Menhut Raja Juli.

Memperkuat Kolaborasi Global

Acara SBCOP dihadiri oleh para pemimpin bisnis, investor, serta perwakilan lembaga internasional. Dalam kesempatan itu, Kementerian Kehutanan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Integrity Council for the Voluntary Carbon Market (ICVCM).

Kerja sama ini ditujukan untuk memperkuat ekosistem pasar karbon sukarela (voluntary carbon market) yang transparan, kredibel, dan sejalan dengan standar global tertinggi.

Raja Juli menekankan, hutan hujan tropis Indonesia bukan hanya paru-paru dunia, tetapi juga aset strategis dalam transisi menuju ekonomi rendah karbon.“Dengan menyelaraskan diri pada standar integritas global, Indonesia sedang membangun fondasi untuk pasar karbon yang berbasis sains, transparan, dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat adat serta komunitas lokal,” jelasnya dikutip Antara.

Dukungan dari Istana dan Dunia Internasional

Langkah strategis ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yang baru-baru ini menandatangani Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Nasional.

Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Kementerian Kehutanan.“Inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia pusat perdagangan karbon dunia yang berintegritas tinggi dan berdampak sosial-ekonomi bagi masyarakat,” ujar Hashim.

Sementara itu, CEO ICVCM Amy Merrill memberikan apresiasi terhadap langkah maju Indonesia. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai contoh nyata harmonisasi antara kebijakan nasional dan standar global untuk mencapai dampak iklim yang signifikan.

“Indonesia telah mengambil langkah berani menuju pasar karbon dan pembiayaan dekarbonisasi yang kredibel,” ungkap Amy Merrill.

Dari Hutan Hujan Menuju Pusat Pasar Karbon Dunia

Pada COP30 UNFCCC, Menhut Raja Juli menjadi salah satu delegasi utama Indonesia mendampingi Hashim Djojohadikusumo. Delegasi ini membawa kampanye bertajuk “Indonesia: From Rainforest to Global Carbon Hub and Marketplace”, yang menegaskan peran Indonesia sebagai pusat pengembangan pasar karbon dunia.

Selain itu, Raja Juli juga menghadiri United for Wildlife Global Summit and High-Level Ministerial Roundtable yang diadakan oleh The Royal Foundation of The Prince and Princess of Wales di Rio de Janeiro, 4 November 2025.

Kehadiran Indonesia di berbagai forum global tersebut menegaskan posisi strategis negara ini dalam upaya mengintegrasikan perlindungan lingkungan, pembangunan ekonomi, dan diplomasi hijau.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Green Economy Insight Terbaru