Selasa, 30 Desember 2025

Lampung Pacu Transisi Energi Hijau dan Berkelanjutan


 Lampung Pacu Transisi Energi Hijau dan Berkelanjutan Ilustrasi- Bahan baku biomassa berupa woodchips yang ada di PLTU Tarahan Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.

BANDARLAMPUNG, ARAHKITA.COM — Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya mempercepat pengembangan energi hijau dan berkelanjutan di wilayahnya. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebut Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi pusat energi terbarukan di Pulau Sumatera.

“Lampung didorong pemerintah pusat sebagai daerah pengembang sustainable energy, karena kami memiliki sumber energi hijau yang sangat melimpah,” ujar Rahmat Mirzani Djausal saat membuka Lampung Economic Investment Forum, Selasa (4/11/2025).

Energi Hidrogen, Bioethanol, dan Angin

Rahmat menjelaskan, salah satu proyek unggulan yang sudah berjalan adalah pengembangan green hydrogen berbasis panas bumi di Ulubelu, Tanggamus. Proyek ini menjadi salah satu langkah penting menuju masa depan energi bersih di Lampung.

Selain itu, pemerintah daerah juga tengah menyiapkan pengembangan bioethanol berbasis bahan baku lokal seperti ubi kayu, jagung, dan molase. Saat ini, sudah ada beberapa industri yang beroperasi di sektor tersebut, dan akan terus bertambah dalam waktu dekat.

“Lampung juga memiliki potensi besar di bidang wind energy. Kami sudah menandatangani kerja sama investasi dengan PT Bakrie Power untuk pengembangan pembangkit tenaga angin di wilayah Lampung,” jelas Rahmat.

Potensi Mikrohidro dan Solar Panel Terapung

Tidak hanya itu, ada tiga bendungan besar yang siap dimanfaatkan sebagai sumber energi mikrohidro, yakni Bendungan Batutegi, Margatiga, dan Sekampung.Bendungan-bendungan ini berpotensi dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga surya terapung (floating solar panel).

Rahmat mengungkapkan, Lampung masih mengalami defisit energi sekitar 300 megawatt. Dari kebutuhan 1.200 MW, pasokan yang tersedia baru sekitar 800 MW.

“Kebutuhan energi terus meningkat 3–5 persen setiap tahun, jadi investasi energi hijau ini sangat mendesak,” ujarnya dikutip Antara.

Peta Besar Potensi Energi Terbarukan di Lampung

Data Bappeda Provinsi Lampung mencatat, wilayah ini memiliki potensi energi terbarukan yang sangat beragam:

  • Panas bumi (geothermal): 13 lokasi dengan total kapasitas 1.243 MW, cadangan 1.339 MW, dan 220 MW sudah beroperasi di Ulubelu.
  • Energi angin: tersebar di Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Selatan dengan potensi 22,2 MW.
  • Energi surya: mencapai 112.000 gigawatt peak di berbagai kabupaten, termasuk Waykanan, Lampung Tengah, dan Tanggamus.
  • Mikrohidro: total potensi mencapai 352.320 kW, terbesar di Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan.
  • Bioethanol: potensi terbesar berada di Lampung Timur dan Lampung Selatan.
  • Biomassa: sumber daya terbesar di Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Mesuji, bersumber dari padi dan kelapa sawit.

Menuju Lampung Berkelanjutan

Menurut Rahmat, seluruh inisiatif ini adalah bagian dari transisi energi nasional dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tanpa merusak lingkungan.

“Investasi energi hijau bukan hanya soal keberlanjutan, tapi juga tentang kemandirian energi dan masa depan industri Lampung,” tutupnya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Green Economy Insight Terbaru