Loading
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyampaikan sambutan dalam pembukaan World Peace Forum Ke-9 di Jakarta, Senin (10/11/2025). (ANTARA/HO-MPR RI)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menyerukan agar Indonesia terus memainkan peran penting sebagai jembatan peradaban dunia—menyatukan berbagai bangsa melalui nilai kemanusiaan, perdamaian, dan kolaborasi global.
Pesan itu disampaikan Ibas saat membuka World Peace Forum ke-9 di Gedung MPR RI, Jakarta, Selasa (11/11/2025), yang mengusung tema “Indonesia as a Bridge of Civilizations: From Dialogue to Global Collaboration, Strengthening Values and Creating Harmony.”
“Kemajuan sejati hadir ketika kita berjalan bersama—dalam pendidikan, budaya, teknologi hijau, dan pembangunan ekonomi yang inklusif,” ujar Ibas.
Indonesia: Laboratorium Harmoni Dunia
Menurut Ibas, Indonesia memiliki modal sosial luar biasa untuk menjadi inspirasi dunia. Di tengah keberagaman lebih dari 1.300 kelompok etnis dan ratusan bahasa daerah, bangsa ini telah berhasil menjaga harmoni lewat semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Nilai-nilai toleransi dan gotong royong yang tumbuh di masyarakat menjadi bukti nyata bahwa perbedaan dapat menjadi sumber kekuatan, bukan pemisah.“Indonesia adalah contoh hidup bagaimana keberagaman bisa bersatu dalam semangat yang sama,” tutur Ibas.
Diplomasi ‘Seribu Kawan, tanpa Musuh’
Melalui politik luar negeri yang dikenal dengan semboyan “Thousand Friends, Zero Enemy,” Indonesia terus memainkan peran strategis sebagai penghubung antara Utara dan Selatan, Timur dan Barat, Dunia Islam dan Dunia Barat.
Ibas menegaskan bahwa Indonesia tidak berpretensi menjadi negara yang punya semua solusi, tetapi berkomitmen untuk belajar, berbagi, dan tumbuh bersama komunitas global demi terciptanya perdamaian abadi.
Wasatiyyat Islam: Islam yang Menebar Kasih
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia juga punya tanggung jawab moral untuk memperkuat nilai Wasatiyyat Islam—Islam yang moderat, adil, dan penuh kasih sayang.
Ibas mengungkapkan bahwa hal ini telah menjadi agenda penting dalam pertemuannya dengan Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah pada Desember 2024.
“Dunia membutuhkan Islam yang membawa kedamaian, bukan ketakutan. Islam yang menumbuhkan harapan, bukan perpecahan,” tegasnya dikutip Antara.
Dengan harmoni yang terjaga antaragama, ras, dan budaya, Ibas optimistis Indonesia mampu menjadi jembatan perdamaian global—bukan hanya karena kekuatan politiknya, tetapi karena jiwa welas asih yang hidup di tengah rakyatnya.