Rabu, 31 Desember 2025

Menag Nasaruddin Umar Bahas Tindak Lanjut Deklarasi Istiqlal-Vatikan Bersama Paus Leo XIV


 Menag Nasaruddin Umar Bahas Tindak Lanjut Deklarasi Istiqlal-Vatikan Bersama Paus Leo XIV Menag Nasaruddin Umar bersama Paus Leo XIV di Vatikan-Roma. (Foto: Glory)

GLOBAL HARMONY | INTER FIDEI

VATIKAN, ROMA, ARAHKITA.COM — Dalam kunjungan kerjanya ke Vatikan, Menteri Agama Nasaruddin Umar bertemu langsung dengan Paus Leo XIV dalam acara pertemuan tokoh lintas agama yang digelar pada 28 Oktober 2025. Dalam momen hangat itu, Menag menyampaikan kisah dan semangat Deklarasi Istiqlal-Vatikan—sebuah tonggak penting persaudaraan antarumat beragama yang lahir di Jakarta tahun lalu.

Menag yang tiba lebih awal di lokasi acara mendapat kesempatan khusus untuk menyambut Paus Leo XIV secara langsung. “Panitia memberi kesempatan kepada saya untuk menjemput kedatangan Paus Leo XIV dari mobilnya. Saat itu saya langsung menceritakan bahwa Indonesia adalah penggagas Deklarasi Istiqlal-Vatikan,” ujar Nasaruddin Umar, Rabu (29/10/2025).

Dari Jakarta ke Vatikan: Semangat Damai yang Menembus Batas

Kepada Paus Leo XIV, Menag menjelaskan bahwa Deklarasi Istiqlal-Vatikan ditandatangani di Masjid Istiqlal, Jakarta, saat kunjungan mendiang Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024. Dokumen bersejarah itu diteken oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, sebagai simbol kuat komitmen perdamaian dunia.

“Deklarasi itu bukan sekadar seremoni, tapi pesan besar bagi umat manusia bahwa sudah saatnya kita meninggalkan perang suci dan membangun kedamaian suci,” ungkap Menag.

Ia juga mengapresiasi pernyataan Paus Leo XIV dalam forum yang sama. “Saya sependapat dengan beliau bahwa dunia tidak membutuhkan perang suci, melainkan kedamaian suci yang bisa menyatukan kita semua,” tambahnya.

Menuju Langkah Nyata: Dialog dan Kolaborasi

Dalam forum lintas iman tersebut, Menag Nasaruddin Umar mengusulkan agar Deklarasi Istiqlal-Vatikan tidak berhenti di tataran simbolik, tetapi berlanjut pada kerja sama nyata antara Indonesia dan Vatikan. Usulan itu disambut antusias oleh Paus Leo XIV dan para pemuka agama lainnya.

“Mereka merespons sangat positif. Rencananya pada Desember nanti, akan ada tim dari Vatikan yang datang ke Indonesia untuk membahas tindak lanjut kerja sama ini,” ujar Menag optimis dilansir dari laman kemenag.go.id

Simbol Harapan di Tengah Dunia yang Gelap

Dalam upacara penutupan Doa dan Dialog Damai yang digelar oleh Komunitas Sant’Egidio di Koloseum, Roma, Paus Leo XIV bersama para pemimpin agama menyalakan lilin perdamaian — simbol harapan yang bersinar di tengah kegelapan konflik dunia.

Selain menghadiri forum tersebut, Menag juga menjadi pembicara dalam Forum Internasional untuk Perdamaian “Daring Peace” di Vatikan. Di hadapan tokoh-tokoh dunia, ia berbicara tentang pentingnya persaudaraan lintas iman dan mengenang persahabatannya dengan mendiang Paus Fransiskus — sebuah kisah yang membuat para hadirin memberikan tepuk tangan panjang.

“Persahabatan lintas iman adalah kekuatan moral dunia. Dari Jakarta ke Vatikan, kita membawa pesan yang sama: damai itu suci, dan cinta kasih tak mengenal batas keyakinan,” tutup Nasaruddin Umar.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Global Harmony Terbaru