Loading
BEKASI, ARAHKITA.COM - Gedung Juang Tambun adalah tempat bersejarah yang dibangun oleh Letnan-tituler Cina, bernama Khouw Tjeng Kee, pada tahun 1906. Khouw Tjeng Kee dulunya adalah seorang tuan tanah yang berlatar belakang Tionghoa, Indonesia Batavia. Gedung Juang Tambun ini awalnya adalah kediaman pribadi. Proses pembangunanya tuntas pada tahun 1925, dan menjadikannya sebagai bangunan termegah pada zaman itu.
Pada zaman penjajahan Jepang, gedung ini berfungsi sebagai pusat kekuasaan kolonial. Ketika kemerdekaan negara Indonesia bergulir, gedung ini pun diubah menjadi markas oleh para pejuang Indonesia untuk melawan pasukan Belanda, selain itu, gedung ini juga dijadikan sebagai kantor pemerintahan, termasuk kantor kabupaten Jatinegara. Gedung ini menjadi saksi perjuangan para pejuang Indonesia dengan berbagai pengalamannya.
Pada akhirnya, di tahun 2020, gedung ini mengalami revitalisasi atau penyegaran besar-besaran. Revitalisasi ini mengubah gedung bersejarah menjadi Museum Bekasi yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Sekarang, Museum ini menghadirkan semangat perjuangan rakyat Bekasi, ada banyak barang peninggalan sejarah yang di simpan rapih disana sebagai dokumenter juga edukasi bagi para pelajar atau keluarga yang ingin mengetahui sejarahnya lebih dalam.
Kini, Gedung Juang Tambun telah direnovasi dan dikembangkan menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik. Pengunjung dapat melihat koleksi foto-foto sejarah, dokumen-dokumen penting, dan benda-benda peninggalan perjuangan kemerdekaan.
Para pengunjung yang datang menikmati sejarah-sejarah yang dijajarkan didalam Museum.
“Untuk arsitektur Museum Bekasi ini diadopsi dari gaya Eropa dan Cina, sering juga disebut sebagai gaya komprador atau Inggris yang dibangun pada abad 19 sampai abad 20. Dan ini menjadi satu ikon kebanggaan warga Bekasi,” ujar Iman Al-Ikhlas, pengunjung Museum Bekasi.
Uniknya Museum ini tidak hanya berfokus pada penyajian sejarah, tetapi juga menggabungkan teknologi-teknologi yang interaktif untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman mendalam bagi para pengunjung. Ruang diorma yang menampilkan tokoh-tokoh perjuangan lokal menjadi salah satu daya tarik utama, sementara ada layar digital yang memberikan informasi yang imersif atau mendalam tentang benda-benda bersejarah yang dipamerkan.
Pemerintah Kota Bekasi berkomitmen untuk melestarikan gedung ini sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah. Dalam peresmian gedung Museum ini, Bupati Bekasi H.Dani Ramdan menyatakan, “Gedung Juang Tambun tidak hanya menjadi saksi bisu perjuangan bangsa, tetapi juga menjadi pusat edukasi generasi muda agar memahami sejarah daerahnya.”
Fasilitas dan Akses Museum Bekasi
Terdapat ruang pameran utama di dalam Museum ini, selain itu ada toko souvenir dan juga sebuah kafe untuk memudahkan para pengunjung agar bisa lebih bersantai sambil menikmati harta warisan bersejarah yang diturunkan dari generasi ke generasi. Tidak hanya itu, pihak pengelola museum juga sering mengadakan acara-acara khusus seperti pameran, dan workshop edukatif bagi para pelajar.
Museum Bekasi dibuka setiap harinya, selain harga tiket masuk yang terjangkau, Museum ini berlokasi strategis, dekat dengan stasiun Tambun, membuat gedung ini mudah diakses menggunakan KRL Commuter Line dan transportasi umum lainnya. Gedung ini juga menyediakan parkiran yang sangat luas bagi para pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi mereka.
Sebagian dari para pengunjung yang datang tidak hanya menikmati sejarah-sejarah yang dijajarkan didalam Museum, seperti anak-anak muda zaman sekarang, mereka senang mencari-cari spot aesthetic yang ada didalam Museum untuk mengabadikan momen disana.
Gedung Juang Tambun telah menjadi bukti bahwa sejarah dapat dikemas secara menarik tanpa kehilangan nilai-nilai edukasi yang berharga. Fasilitas Museum yang terus berkembang dari masa ke masa dengan program edukatif yang kreatif, Museum Bekasi di Gedung Juang Tambun mampu menarik perhatian berbagai kalangan, dari pelajar hingga wisatawan mancanegara.
Tim Penulis:
Silma Haqiqi
Ferdy Aqilla putra Ramadhana
Muhammad Haikal Dermawan