Loading
DI usianya yang ke-57, ketika banyak orang mulai berpikir untuk memperlambat langkah, Rara Wilis Kencana justru berhasil mencapai lebih tinggi, menyelesaikan misi pribadinya: Alice 7 Summits 2025.
Perempuan yang akrab disapa Alice ini bukanlah atlet profesional atau pendaki gunung berpengalaman. Ia seorang asisten pribadi untuk seorang pengusaha ternama di Indonesia, yang kesehariannya berkutat dengan rapat, dokumen, dan jadwal padat.
Namun pada 28 Juni 2025 lalu, Alice berhasil menjejakkan kaki di Puncak Gunung Rinjani, 3.726 meter di atas permukaan laut. Sebuah pencapaian yang sekaligus menjadi penanda perayaan ulang tahunnya yang ke-57.
Baca juga:
Pendaki Asal Malaysia Tergelincir di Jalur Gunung Rinjani, Dievakuasi ke Puskesmas SembalunDi sela kesibukannya, Alice membutuhkan waktu lima bulan untuk mendaki tujuh gunung, yakni Ciremai, Sumbing, Sindoro, Lawu, Slamet, Merbabu, dan pamungkasnya adalah Gunung Rinjani.
Alice meletakkan semuanya sebagai bentuk terapi untuk menyembuhkan cedera di telapak kaki tempatnya.
Yang membuat kisah ini semakin luar biasa adalah: Alice memulai perjalanan pendakiannya dari nol. Sebelumnya, ia belum pernah mendaki gunung mana pun.
“Selain itu, saya ingin membuktikan bahwa perempuan bisa mencapai pencapaian tertinggi dalam hidupnya, asal punya mimpi, perencanaan matang, dan tim yang solid,” kata Alice saat berbagi cerita kepada sejumlah wartawan perempuan di sebuah restoran di Jakarta Selatan, Sabtu siang (5/7).
Pendakian pamungkas ke Gunung Rinjani, disebut Alice merupakan yang paling berat dan menegangkan selama pelaksanaan Alice 7 Summits 2025.
Alice dan seluruh anggota tim mulai melakukan pendakian pada Jumat 27 Juni 2025, dua hari setelah Tim Rescue Gunung Rinjani mengevakuasi jenazah Juliana Marins, warga negara Brasil berusia 26 tahun yang jatuh terperosok ke dalam jurang di jalur pendakian Cemoro Tunggal pada Sabtu dua pekan lalu. Suasana duka masih terasa di Gunung Rinjani. Alice dan seluruh anggota tim diliputi rasa cemas dan waswas.
Di awal pendakian, setelah melintasi sabana dari Pos 2 menuju Pos 3, Alice sempat berhenti dan bertanya kepada seluruh anggotanya, mau terus naik sampai Puncak Gunung Rinjani atau balik badan kembali ke Basecamp Sembalun.
Hal yang sama juga Alice tanyakan saat berada di jalur ekstrem Letter E, apakah mereka masih ingin melanjutkan ke puncak atau turun kembali. Jalur yang berbatu, berpasir, dan berpapasan langsung dengan jurang curam membuat suasana terasa mencekam.
Tapi seluruh tim menjawab dengan tegas: “Summit!”
"Saya ingin mencapai Puncak Gunung Rinjani bersama seluruh anggota tim pendakian saya. Kalau saja ada satu orang yang tidak mampu saya tidak akan memaksa sampai ke Puncak Gunung Rinjani. Alhamdulillah akhirnya semua sampai ke Puncak Gunung Rinjani. Bahagia sekali dapat merayakan hari ulang tahun saya yang ke-57 tahun bersama seluruh anggota tim Alice 7 Summits 2025. Impian saya jadi kenyataan," cerita Alice dengan mata berbinar dan senyum bahagia.
Program Alice 7 Summits 2025 ia jalani sejak Januari hingga Juni, dengan total 18 hari pendakian. Ia sengaja tidak melakukan pendakian pada bulan Maret karena menghormati bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri.
Gunung-gunung yang ia taklukkan memiliki ketinggian di atas 3.000 mdpl, masing-masing dengan tantangan fisik dan mental tersendiri.
Di tiap pendakian, Alice selalu tampil rapi, berdandan, dan tetap membawa perangkat internet satelit agar bisa terhubung dengan atasan dan masyarakat. Alice sempat membagikan langsung cerita pendakiannya dari atas Gunung Slamet dan Rinjani.
Satu hal yang mengejutkan: Alice adalah seorang nenek dan baru saja mendapat perpanjangan masa pensiun selama 15 tahun. Dalam kondisi itu, ia tetap memilih menghadapi tanjakan terjal, udara dingin, dan malam gelap di alam terbuka, demi membuktikan satu hal: usia bukan penghalang untuk bermimpi dan mencapainya.
Alice, alumni SMA 12 angkatan 1987 dan lulusan Akademi Sekretaris LPK Tarakanita 1990 ini memang layak bahagia dan merasa bangga. Dia tidak hanya mewujudkan mimpinya, tetapi disadari atau tidak, juga menjadi inspirasi bagi perempuan Indonesia untuk meraih mimpi tanpa harus dibatasi usia.
"Saya tidak pernah membayangkan bisa berdiri di tujuh puncak tertinggi Indonesia. Tapi saya sudah melakukannya. Saya ingin perempuan Indonesia tahu, kita bisa," katanya.
“Saya berharap kaum perempuan di Indonesia dapat terinspirasi dengan apa yang sudah saya lakukan dalam Alice 7 Summits 2025,” tutup Alice.