PCO Sebut Pemerintah Investasi Rp16,6 Triliun ke Bulog Sejahterakan Petani


 PCO Sebut Pemerintah Investasi Rp16,6 Triliun ke Bulog Sejahterakan Petani Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Prita Laura (kanan), meninjau proses penggilingan padi di Sentra Penggilingan Padi Sragen di Sragen, Jawa Tengah, Jumat (21/3/2025). (RMOL)

SRAGEN, ARAHKITA.COM - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Prita Laura mengatakan bahwa pemerintah telah menginvestasikan anggaran Rp16,6 triliun kepada Perum Bulog demi meningkatkan kesejahteraan petani melalui pembelian gabah dengan harga yang tinggi.

"Beras tentunya menjadi salah satu prioritas di mana salah satu bentuk penguatannya adalah pemerintah baru-baru ini telah melakukan investasi kepada Bulog sebesar Rp16,6 triliun untuk dua hal," kata Prita seusai memantau proses penggilingan padi di Sentra Penggilingan Padi Sragen milik Perum Bulog di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (22/3/2025).

Prita menuturkan bahwa investasi tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang stabil serta meningkatkan kesejahteraan petani. Dimana Perum Bulog membeli gabah petani mengacu pada harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan yakni sebesar Rp6.500 per kg.

Investasi itu juga untuk mendukung ketahanan pangan yang menjadi bagian penting dari keamanan negara Indonesia.

Selain itu, investasi ini juga diarahkan untuk menjamin harga pangan yang mudah dijangkau masyarakat, serta memastikan harga yang adil dan menguntungkan petani di seluruh Indonesia.

Dengan pembelian gabah yang lebih tinggi, kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi praktik-praktik yang merugikan petani, seperti peran tengkulak yang selama ini sering kali memiskinkan petani.

"Dengan investasi ini, dengan pembelian harga gabah yang lebih tinggi, maka tentunya akan memotong praktik-praktik yang selama ini memiskinkan petani. Ada praktik-praktik middleman yang selama ini memiskinkan petani," jelasnya dikutip Antara.

Ia mengaku kehadirannya di wilayah Jawa Tengah untuk melihat implementasi kebijakan itu secara langsung, dengan memastikan bahwa Bulog membeli gabah dengan harga yang sesuai dan mendukung kesejahteraan petani.

Prita menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto terus memperkuat sektor pertanian dan pangan untuk mendorong kemandirian pangan dan swasembada pangan di Indonesia.

Kendati demikian, dia menekankan pentingnya mengedukasi petani agar mereka menjual gabah berkualitas baik, yang nantinya menghasilkan beras dengan kualitas yang juga baik.

Penting bagi petani untuk tidak terburu-buru menjual gabah mereka sebelum waktu panen yang tepat agar dapat menghindari masalah seperti pengeringan yang memakan waktu lama dan susut yang lebih besar.

"Bagaimana petani ini berkomitmen untuk menjual gabah yang memiliki kualitas yang baik. Ini perlu untuk menjadi satu edukasi bagi para petani agar juga meningkatkan kualitas dari gabah yang akan dibeli oleh Bulog," katanya.

Diketahui, Wakil Direktur Utama Perum Bulog Marga Taufiq mengatakan bahwa hingga Maret 2025, pihaknya telah melakukan penyerapan sebesar 400 ribu ton lebih gabah setara beras untuk memastikan cadangan beras pemerintah (CBP).

Dia menyampaikan bahwa pihaknya rutin melakukan jumput bola dengan turun langsung ke lapangan dalam melakukan pembelian gabah petani.

Marga menekankan pentingnya keterlibatan langsung dengan petani untuk mengatasi berbagai kendala yang mereka hadapi demi kesejahteraan petani dan merasakan manfaat dari kebijakan HPP gabah Rp6.500 per kg saat ini. 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru