Penjualan Tesla Anjlok di Seluruh Dunia


 Penjualan Tesla Anjlok di Seluruh Dunia Tesla tengah berjuang menghadapi penurunan penjualan. (Foto The Independent)

 

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sempat menikmati kenaikan saham pada saat Donald Trump dinyatakan menang, kini Tesla tengah berjuang menghadapi penurunan saham dan penjualan global akibat kekhawatiran kebijakan tarif dan potensi reaksi keras terhadap pandangan politik CEO-nya Elon Musk.

Tahun ini dimulai dengan awal yang sulit. Tesla melaporkan bahwa pada tahun 2024 penjualan kendaraan listrik itu mengalami penurunan pengiriman tahunan pertamanya. Berita buruk itu berlanjut pada bulan Januari, dengan pasar-pasar utama menunjukkan tanda-tanda peringatan bagi produsen kendaraan listrik itu.

Penjualan Tesla di Prancis, dilansir The Independent, anjlok 63 persen bulan lalu dibandingkan dengan Januari sebelumnya, dan anjlok 59,5 persen di Jerman dalam periode bulan ke bulan yang sama. Penurunan itu terjadi di tengah reaksi keras terhadap Musk atas dukungannya terhadap partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD).

Penurunan penjualan dilaporkan juga terjadi di Inggris. Di Tiongkok, salah satu pasar terbesar perusahaan itu, penjualan juga turun 11,5 persen pada Januari yoy, sementara pesaing Tesla di Tiongkok, BYD, mengalami peningkatan hampir 50 persen selama periode yang sama.

Di pasar dengan konsentrasi EV yang tinggi seperti Swedia dan Norwegia, indikasinya sedikit lebih baik. Di Swedia, penjualan Tesla baru turun 44 persen dibandingkan tahun lalu, dan di Norwegia turun 38 persen.

"Ada argumen  bahwa Tesla mulai dihukum karena hubungan dekat Musk dengan Trump," tulis Mike O'Rourke, kepala strategi pasar di Jonestrading, dalam sebuah catatan penelitian.

Minggu lalu, dealer Tesla di Colorado dirusak dengan grafiti dan jendelanya pecah. Itu merupakan serangan ketiga dalam dua minggu belakangan, demikian keterangan dari pihak kepolisian.

Perusahaan itu sendiri telah mengakui bahwa kebijakan perdagangan pemerintahan Trump dapat merugikan Tesla.

“Selama bertahun-tahun, kami telah mencoba melokalisasi rantai pasokan kami di setiap pasar, tetapi kami masih bergantung pada suku cadang dari seluruh dunia untuk semua bisnis kami,” kata Kepala Keuangan Tesla Motors Vaibhav Taneja seperti dilaporkan CNBC.

“Pemberlakuan tarif akan berdampak pada bisnis dan profitabilitas kami,” tambahnya.

Perusahaan tersebut belum memperkenalkan model baru sejak akhir tahun 2023 ketika mulai meluncurkan Cybertruck, meskipun telah mengisyaratkan akan memperkenalkan opsi yang lebih terjangkau di beberapa titik pada tahun 2025.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru