IHSG Menguat karena Selera Risiko Meningkat, Rupiah pun Berkibar


 IHSG Menguat karena Selera Risiko Meningkat, Rupiah pun Berkibar IHSG menguat Rupiah pun berkibar. (Sindonews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sebagian besar saham Asia Tenggara menguat karena pesan perdamaian Presiden Xi Jinping dalam Boao Forum Asia meredakan kekhawatiran mengenai potensi perang perdagangan global.

Presiden Xi memperkuat optimisme global dengan berjanji mengurangi tarif impor kendaraan roda empat dan membuka ekonomi Tiongkok lebih lebar. Optimisme pasar bahwa Tiongkok dan AS akan mampu menemukan jalan tengah akan terus meningkatkan selera akan aset berisiko.

Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga dalam analisisnya menyebut mayoritas saham Indonesia menguat setelah pidato Xi. Indeks Harga Saham Gabungan melonjak 1.28% dan ditutup di 6,325.818. Ada peluang bahwa data penjualan ritel Indonesia yang melampaui ekspektasi 1.5% di bulan Februari dapat memperhebat kenaikan ini dan membuat saham Indonesia terus menguat.

Sentimen terhadap Indonesia sepertinya akan tetap positif karena data ekonomi terus menggembirakan dan berkurangnya kekhawatiran pada perang perdagangan meningkatkan sentimen risiko.

Terkait prospek forex, Lukman mengatkan rupiah menguat terhadap Dolar AS. USDIDR diperdagangkan di kisaran 13750 pada saat laporan ini dituliskan. Dolar yang melemah memang merupakan salah satu faktor utama apresiasi Rupiah, tapi peningkatan optimisme pada ekonomi Indonesia juga berperan penting. Jika Dolar semakin melemah, bulls dapat termotivasi untuk menguji 13730 di jangka pendek.

Ketegangan Dagang BerkurangWalaupun kembalinya selera risiko telah mendukung pasar saham global, tapi risiko geopolitik baru karena konflik di Suriah tidak dapat kita abaikan. Ini terjadi setelah AS memberlakukan beragam sanksi finansial pada aset Rusia sehingga saham terpukul mencapai level terburuk dalam empat tahun dan Rubel merosot hingga 4.1%.

Rusia memperingatkan AS bahwa balasan militer pada serangan kimia di Suriah Sabtu lalu dapat menimbulkan "dampak sangat parah. Apakah AS dan Rusia dapat bersitegang di Suriah? Ini bergantung pada kepada keputusan Trump dalam 24 jam mendatang, tapi risikonya cukup tinggi.

Walaupun harga minyak mungkin menguat dengan harapan ketegangan perdagangan berkurang namun investor tambah Lukman mungkin mulai menerapkan premi risiko yang lebih tinggi lagi. Sejauh ini konflik di Suriah tampaknya tidak berdampak pada pasokan dari Timur Tengah, tapi apabila pertikaian menyebar ke luar perbatasan Suriah, saya memperkirakan bahwa harga saat ini akan terkena premi risiko tambahan sebesar $10.

Harga emas menurut Lukman tertekan setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping berjanji untuk mengurangi tarif impor sejumlah produk sehingga kekhawatiran mengenai potensi perang perdagangan pun mereda. Investor mulai beralih dari aset safe haven ke aset berisiko karena sentimen risiko membaik sehingga emas mengalami penurunan.

Dari sudut pandang teknis menurut Lukman, logam mulia ini berada dalam rentang sempit di grafik harian dengan support di level $1324 dan resistance di level $1340. Breakout di atas $1340 dapat memicu kenaikan menuju $1348 dan kemudian $1360. Sebaliknya, jika bulls gagal mempertahankan $1324, maka harga dapat menguji $1310.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru