Rabu, 31 Desember 2025

World Bank Optimis terhadap Ekonomi Indonesia


 World Bank Optimis terhadap Ekonomi Indonesia World Bank optimis terhadap ekonomi Indonesia. (Istimewa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Sentimen terhadap ekonomi terbesar Asia Tenggara semakin optimis pekan ini setelah World Bank mengeluarkan proyeksi ekonomi yang positif.

Ekonomi Indonesia diproyeksikan akan tumbuh sebesar 5.3% tahun ini didukung oleh peningkatan ekspor dan konsumsi domestik. Harga komoditas yang terus membaik sepertinya akan menyokong pertumbuhan ekonomi dan prospek ekonomi Indonesia tampak tetap positif.

Walau demikian menurut Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga dalam analisisnya pada ulasan artikel ini, investor juga harus memperhatikan perkembangan perdagangan AS -Tiongkok dan ancamannya terhadap perdagangan global. Apabila perdagangan global melambat dan konsumsi domestik Indonesia tetap rendah, maka pertumbuhan PDB dapat mengalami dampak negatif.

Terkait prospek forex, rupiah melemah terhadap dolar dan harga bergerak mendekati 13763 pada saat laporan ini dituliskan.

Dolar yang menguat dapat mengantarkan USDIDR menuju 13780 di waktu dekat.

Apabila dolar menguat, Rupiah dan banyak mata uang pasar berkembang lainnya mungkin akan tertekan, tapi keadaan ekonomi Indonesia yang menjanjikan sepertinya dapat membatasi penurunan Rupiah.

Saham Global Terganggu Lukman Otunuga mengatakan pasar modal tampaknya akan tetap sangat volatil dan tak dapat diprediksi di tengah drama perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Saham global berkibar di hari Senin dan kemudian terperosok keesokan harinya. Ini menunjukkan berapa rentan dan volatil pasar saham saat ini. Berkurangnya kekhawatiran terhadap perang perdagangan awalnya mendukung sentimen risiko, tapi laporan bahwa pemerintahan Trump mungkin membatasi investasi Tiongkok ke perusahaan AS memicu kembali kegelisahan pasar. Perkembangan isu antara AS -Tiongkok masih menjadi faktor utama yang menggerakkan pasar, jadi investor harus selalu siap menghadapi kejutan.

Dolar Kesulitan Mencari ArahDolar kesulitan mencari arah terhadap sejumlah mata uang mayor di hari Rabu (28/3/2018) dan ketegangan situasi perdagangan global terus mengganggu sentimen.

Bulan perdagangan ini sungguh sulit untuk Dolar karena ketidakpastian politik AS dan masalah perang perdagangan terus memukul mata uang ini. "Dot plot" rapat FOMC bulan Maret mengecewakan dan mengurangi harapan adanya empat kenaikan suku bunga tahun ini, sehingga posisi dolar pun semakin lemah.

Dari sudut pandang teknikal, Indeks Dolar tertekan di grafik harian. Harga berada di bawah 20 SMA sedangkan MACD lagging melintas ke bawah. Breakdown dan penutupan harian di bawah 89.00 dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut menuju 88.60 kemudian 88.30.

Sorotan Komoditas - EmasEmas melemah di hari Rabu dengan semakin stabilnya dolar AS.

Berkurangnya kekhawatiran mengenai ketegangan antara AS-Tiongkok menurut Lukman Otunuga mendukung penurunan harga menuju $1340. Di jangka pendek, apresiasi Dolar dapat menekan harga emas, namun logam mulia ini tetap terdukung oleh peningkatan ketegangan geopolitik, volatilitas pasar saham, dan masalah perang perdagangan.

Dari aspek teknis, emas tetap mendapat support di atas level $1340. Level resistance sebelumnya di $1340 dapat berubah menjadi support dinamis yang mendukung peningkatan menuju $1355 kemudian $1360. Sebaliknya, jika bulls gagal mempertahankan $1340, maka harga dapat melemah ke arah $1330 dan kemudian $1326.

 

 

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru