Loading
Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani bersama jajaran dan pihak terkait lainnya memberi keterangan kepada awak media usai meninjau harga pangan di Pasar Rawamangun di Jakarta, Rabu (24/12/2025). ANTARA/Harianto
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Perum Bulog meminta Satgas Pangan menindak tegas pelaku penjualan Minyakita dan telur ayam ras di atas harga eceran tertinggi guna menjaga stabilitas pangan selama Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Permintaan tersebut disampaikan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyusul temuan harga Minyakita yang dijual melebihi ketentuan pemerintah di sejumlah pasar.
“Kalau memang yang nakal para pengecernya, ya... pengecernya diberikan sanksi. Namun, apabila yang nakal itu distributornya, ya... distributornya yang diberikan sanksi,” kata Rizal di Jakarta, Rabu (24/12/2025).
Rizal menjelaskan Bulog menemukan Minyakita dijual hingga Rp16.000 per liter saat pemantauan di Pasar Rawamangun, Jakarta.
Harga tersebut melampaui harga eceran tertinggi (HET) Rp15.700 per liter sebagaimana tertera pada kemasan resmi produk minyak goreng rakyat.
Atas temuan itu, Bulog menyerahkan barang bukti lapangan kepada Satgas Pangan untuk ditindaklanjuti dan disesuaikan dengan ketentuan HET yang berlaku.
“Indonesia adalah produsen minyak goreng terbesar sedunia. Jadi tidak ada alasan sebetulnya stok itu terbatas. Seyogyanya stok kita harusnya melimpah,” ujar Rizal.
Ia menambahkan temuan serupa sebelumnya juga terjadi saat kunjungan bersama Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman ke Pasar Wonokromo, Surabaya, pada Senin (23/12/2025).
Menurut Rizal, pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan pokok untuk melindungi daya beli masyarakat, terutama menjelang hari besar keagamaan.
“Nah ini kami akan dalami, tadi disampaikan para pengecer katanya mereka kesulitan mendapatkan stok Minyakita. Nanti Satgas Pangan tindaklanjuti kenapa, alasannya, kok sampai kesulitan mendapatkan stok bahan dari Minyakita tersebut,” bebernya.
Selain Minyakita, Bulog juga menemukan harga telur ayam ras dijual Rp32.000 per kilogram, melampaui batas maksimal Rp30.000 per kilogram yang ditetapkan pemerintah.
Temuan tersebut turut diserahkan kepada Satgas Pangan agar segera dilakukan penyesuaian harga demi menjaga daya beli masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru 2025/2026.
Rizal menyebut pemantauan dan operasi pasar dilakukan secara serentak bersama Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Bapanas untuk menekan potensi lonjakan harga.
Langkah lintas lembaga itu ditujukan memastikan pengawasan berjalan dari hulu ke hilir sekaligus mempercepat respons atas pelanggaran harga pangan strategis.
“Supaya kita meringankan beban para masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan Natal dan tahun baru, supaya harga tetap stabil dan tidak melonjak tinggi,” pungkasnya.