Selasa, 30 Desember 2025

Menkeu Purbaya Pede Belanja Negara Redam Dampak Banjir Sumatera


 Menkeu Purbaya Pede Belanja Negara Redam Dampak Banjir Sumatera Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan paparan kinerja APBN dalam ko

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis peningkatan belanja negara dapat menahan dampak banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumatera terhadap laju pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ada kurang 0,1 sampai 0,2 persen (dampaknya ke pertumbuhan ekonomi). Tapi belanja juga meningkat. Mudah-mudahan kalau uangnya cepat sampai ke sana, ke daerah bencana, itu bisa mengurangi dampak negatif dari bencana,” kata Purbaya kepada wartawan di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (18/12/2025).

Untuk mendukung upaya tersebut, Purbaya mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp60 triliun. 

Dana itu berasal dari hasil efisiensi belanja kementerian dan lembaga (K/L) pada tahun anggaran 2026 yang akan dialihkan untuk penanggulangan bencana di Sumatera.

“Saya tergantung seberapa cepat uang kita mengalir ke daerah-daerah bencana itu. Harusnya sih cukup banyak dampaknya kalau dihitung betul,” jelasnya.

Meski ada tekanan dari sisi bencana, Purbaya masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 di level 5,5 persen. 

Sementara untuk pertumbuhan ekonomi sepanjang 2025, pemerintah memperkirakan berada di kisaran 5,2 persen atau sedikit lebih rendah.

“Harusnya bisa lebih cepat, cuma ada gangguan sedikit. Tapi sudah kami beresin,” tambahnya.

Saat diminta menjelaskan lebih jauh soal gangguan yang dimaksud, Purbaya enggan merinci. Ia hanya menegaskan, intervensi pemerintah terhadap faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi sudah berada dalam kendali.

Di sisi lain, Purbaya juga menyatakan optimistis seluruh mesin ekonomi telah bergerak dengan lebih solid. Sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter, menurutnya, terus diperkuat untuk menjaga momentum ekonomi.

“Iklim investasi akan diperbaiki. Saya tetap melihat 6 persen bukan angka yang mustahil untuk tahun 2026, walaupun asumsi kami di 5,4 persen,” tuturnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,017 persen.

Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman menjelaskan, angka tersebut merupakan hasil asesmen sementara yang dihitung berdasarkan hilangnya aktivitas ekonomi selama sekitar 32 hari akibat bencana.

Editor : Khalied Malvino

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru