Selasa, 30 Desember 2025

Stabilitas Rupiah Terjaga, BI Lanjutkan Kebijakan Moneter Hati-hati


 Stabilitas Rupiah Terjaga, BI Lanjutkan Kebijakan Moneter Hati-hati Gubernur Bank Indonesia BI Perry Warjiyo. (Antara)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyatakan bahwa nilai tukar rupiah pada pertengahan Desember 2025 tercatat relatif stabil jika dibandingkan dengan akhir November 2025.

“Pada 16 Desember 2025, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp16.685 per dolar AS, relatif stabil dibandingkan akhir November,” jelas Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (17/12/2025).

Berdasarkan data resmi, pada minggu terakhir November 2025, rupiah dibuka pada level Rp16.706 per dolar AS (Senin, 24/11). Rupiah sempat menguat hingga mencapai Rp16.634 per dolar AS (Kamis, 27/11), sebelum kembali melemah menjadi Rp16.641 per dolar AS pada Jumat (28/11).

Perry menambahkan, pergerakan rupiah masih sejalan dengan mata uang regional dan mitra dagang Indonesia, bahkan menunjukkan penguatan bila dibandingkan dengan mata uang negara maju, kecuali dolar AS.

“Stabilitas rupiah didukung oleh kebijakan Bank Indonesia melalui intervensi pasar Non-Deliverable Forward (NDF) baik di luar negeri maupun domestik (DNDF), pasar spot, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder,” ungkap Perry sebagaimana dilansir Antara

Selain itu, faktor lain yang membantu rupiah tetap stabil adalah pasokan valuta asing tambahan dari korporasi, seiring meningkatnya konversi valas ke rupiah oleh para eksportir berkat penerapan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Perry menuturkan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan terus stabil, didukung oleh imbal hasil menarik, inflasi rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif.

Dalam upaya menjaga stabilitas kurs, BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 4,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 16-17 Desember 2025.

“Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian global, sambil memperkuat efektivitas pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah ditempuh untuk mendorong perekonomian nasional,” pungkas Perry Warjiyo.

Editor : M. Khairul

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru