Selasa, 30 Desember 2025

UNDP-UNICEF Respons Surat Pemprov Aceh, Fokus Pemulihan Dini Pascabencana


 UNDP-UNICEF Respons Surat Pemprov Aceh, Fokus Pemulihan Dini Pascabencana Residents walk through a village devastated by flooding in Bundar Village, Karang Baru, Aceh Tamiang District, Aceh, on Tuesday (9/12/2025). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/mrh/foc.)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) Indonesia tengah mengkaji langkah terbaik untuk mendukung upaya pemulihan dini pascabencana yang melanda Aceh. Peninjauan ini dilakukan setelah UNDP menerima permintaan resmi dari Pemerintah Provinsi Aceh pada 14 Desember 2025.

Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan Pusat Informasi PBB (UNIC) di Jakarta, Senin (15/12/2025), UNDP menyebut proses kajian tersebut bertujuan menentukan bentuk dukungan paling relevan bagi pemerintah nasional, daerah, serta masyarakat terdampak bencana, sejalan dengan mandat UNDP dalam pemulihan dini (early recovery).

Langkah ini juga merupakan respons atas pertanyaan media terkait dua surat resmi dari Pemerintah Provinsi Aceh yang ditujukan kepada UNDP Indonesia dan UNICEF, menyusul bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah tersebut.

Selain UNDP, UNICEF juga telah menerima surat permohonan dukungan dari Pemerintah Provinsi Aceh. Saat ini, UNICEF sedang melakukan koordinasi dengan otoritas terkait untuk mengidentifikasi bidang-bidang prioritas yang membutuhkan dukungan, sekaligus memastikan kontribusi UNICEF selaras dengan upaya penanganan yang dipimpin oleh pemerintah.

Sejak awal terjadinya bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, UNICEF bersama badan-badan PBB lainnya telah bekerja sama secara erat dengan pemerintah pusat dan daerah serta mitra kemanusiaan dalam mendukung respons darurat.

Tim UNICEF di Kantor Lapangan Aceh juga telah berada langsung di lokasi terdampak dan diperkuat dengan tambahan tenaga ahli teknis, khususnya di sektor yang berkaitan dengan perlindungan dan kesejahteraan anak.

UNICEF menegaskan komitmennya untuk terus memberikan dukungan lanjutan melalui koordinasi yang intensif dengan pemerintah dan otoritas terkait, guna memastikan respons bencana berjalan efektif dan tepat sasaran dikutip Antara.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya telah mendukung pemerintah melalui bantuan teknis sesuai mandat program yang berjalan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, serta dukungan di tingkat nasional melalui kementerian terkait.

“PBB siap memperkuat dukungan tersebut dengan terus bekerja sama secara erat dengan pemerintah,” demikian pernyataan resmi PBB di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipantau hingga Senin malam, dampak bencana di tiga provinsi tersebut sangat signifikan. Tercatat sebanyak 1.030 orang meninggal dunia, 206 orang dinyatakan hilang, sekitar 7.000 orang mengalami luka-luka, serta 186.488 rumah dilaporkan mengalami kerusakan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru