Loading
Rupiah Menguat Tipis di Awal Pekan. (Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Nilai tukar rupiah menguat tipis pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Senin. Mata uang Garuda naik 4 poin atau 0,02 persen ke level Rp16.642 per dolar Amerika Serikat dari posisi sebelumnya Rp16.646 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai pergerakan rupiah masih cenderung terbatas seiring sikap hati-hati pelaku pasar yang menantikan rilis sejumlah data ekonomi penting. Investor saat ini memilih bersikap wait and see sambil mengantisipasi perkembangan data global maupun domestik.
Menurut Lukman, rupiah berpotensi bergerak konsolidatif dengan peluang penguatan terbatas terhadap dolar AS. Fokus utama pasar tertuju pada rilis data pekerjaan Amerika Serikat melalui non-farm payrolls serta data inflasi, di samping hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dijadwalkan berlangsung pekan ini.
Ia memperkirakan data non-farm payrolls Amerika Serikat masih akan menunjukkan pelemahan dengan penambahan tenaga kerja di kisaran 25 ribu hingga 35 ribu orang, jauh di bawah rata-rata normal yang biasanya berada di atas 100 ribu pekerjaan.
Sementara dari dalam negeri, inflasi Indonesia diproyeksikan mengalami kenaikan menjadi 0,3 persen secara bulanan atau month to month dan 3,1 persen secara tahunan atau year on year. Data ini turut menjadi perhatian investor dalam menilai arah kebijakan moneter ke depan.
Terkait RDG Bank Indonesia, dilansir Antara, Lukman memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuannya. Langkah tersebut dinilai penting untuk meredam tekanan terhadap rupiah di tengah ketidakpastian global.
Ia menambahkan, penurunan suku bunga berpotensi membuat imbal hasil aset domestik menjadi kurang menarik bagi investor, yang pada akhirnya dapat memberikan tekanan tambahan terhadap nilai tukar rupiah.