Rabu, 31 Desember 2025

Kanada Bidik Perluasan Kolaborasi Agrifood dengan Indonesia lewat ICA-CEPA


 Kanada Bidik Perluasan Kolaborasi Agrifood dengan Indonesia lewat ICA-CEPA Duta Besar Kanada untuk Indonesia Jess Dutton dalam acara ‘Canada–In-Asia: Momentum Jakarta’ di Jakarta, Rabu (10/12/2025). (ANTARA/Kuntum Riswan.)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kanada menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan Indonesia, khususnya di sektor agrifood. Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Jess Dutton, menyebut bahwa penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) membuka peluang besar untuk memperluas kolaborasi kedua negara.

Menurut Dutton, Indonesia dan Kanada memiliki potensi yang saling melengkapi: Kanada unggul dalam teknologi pertanian, inovasi, dan praktik berkelanjutan, sementara Indonesia memiliki pasar agrifood yang dinamis serta pengaruh kuat di kawasan.

Indonesia Jadi Pilar Kolaborasi Agrifood Kanada di Indo-Pasifik

Sebagai bukti keseriusan, Kanada telah membentuk Indo-Pacific Agriculture and Agrifood Office (IPAAO) di Filipina. Kantor ini menjadi pusat koordinasi strategi agrifood Kanada di kawasan, dan Indonesia disebut sebagai salah satu negara kunci dalam pengembangannya.

Kanada juga mencatat hubungan dagang yang kuat dalam sektor ini. Pada 2024, ekspor agrifood dan hasil laut Kanada ke Indonesia mencapai lebih dari US$1,2 miliar. Komoditas seperti gandum, kedelai, dan potash berperan penting dalam menjaga stabilitas pangan Indonesia serta mendukung produktivitas pertanian nasional.

ICA-CEPA Buka Akses Preferensial untuk Produk Kanada

Dutton menjelaskan bahwa ICA-CEPA akan memperkuat dasar kerja sama kedua negara. Saat perjanjian ini mulai berlaku penuh, lebih dari 95% ekspor Kanada ke Indonesia akan memperoleh tarif preferensial, termasuk akses bebas bea untuk gandum serta berbagai produk pertanian lainnya.

Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing produk Kanada, tetapi juga mendorong perdagangan dua arah yang lebih aktif antara Jakarta dan Ottawa.

Dukungan Kanada untuk UKM Indonesia

Selain manfaat tarif, Kanada juga menyiapkan paket dukungan ekonomi dan teknis senilai US$25 juta yang dialokasikan selama lima tahun. Dana ini difokuskan untuk memperkuat Usaha Kecil dan Mikro (UKM) Indonesia, menjadikannya salah satu program dukungan bilateral terbesar di sektor agrifood dalam sejarah Kanada.

Barrett Bingley, Asia Regional Director dari Asia Pacific Foundation of Canada (APF Canada), menambahkan bahwa sektor agrifood telah lama menjadi ruang kolaborasi yang sukses bagi kedua negara dan masih menyimpan potensi besar, terutama melalui ICA-CEPA.

“Terdapat banyak peluang untuk memperdalam kemitraan, baik di sisi pembangunan maupun komersial, yang dapat membantu Indonesia mencapai target nasionalnya,” ujarnya dikutip Antara.

Menuju Ratifikasi ICA-CEPA pada 2026Penandatanganan ICA-CEPA disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Ottawa pada 24 September lalu. Kedua negara menargetkan ratifikasi perjanjian ini pada 2026, membuka jalan bagi era baru kolaborasi agrifood dan perdagangan yang lebih strategis.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru