Rabu, 31 Desember 2025

JETRO: Indonesia Tetap Jadi Magnet Utama bagi Investor Jepang


 JETRO: Indonesia Tetap Jadi Magnet Utama bagi Investor Jepang Direktur Utama JETRO Jakarta Shinji Hirai berbicara kepada pers di Japan Pavilion di Manufacturing Indonesia 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta (3/12/2025). (ANTARA/Kuntum Riswan)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai pasar utama bagi pelaku usaha Jepang. Hal itu diungkapkan Direktur Utama JETRO Jakarta, Shinji Hirai, dalam konferensi pers Manufacturing Indonesia 2025 di JIEXPO Kemayoran, Rabu (3/12/2025).

Hirai menyebut para pebisnis Jepang masih melihat Indonesia sebagai negara yang menjanjikan, terutama karena kualitas dan etos kerja sumber daya manusianya. “Banyak perusahaan Jepang menilai SDM Indonesia memiliki kontribusi tinggi dan bekerja dengan totalitas,” ujarnya.

JETRO Jakarta secara rutin melakukan survei kepada perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia. Dalam survei terbaru pada Agustus 2025, para responden menyadari tren kenaikan biaya tenaga kerja. Namun menariknya, sekitar 50% perusahaan tetap menilai biaya SDM di Indonesia masih relatif kompetitif dibanding negara-negara ASEAN lainnya.

Menurut Hirai, daya tarik Indonesia tidak semata soal biaya tenaga kerja. Pasar domestik yang besar juga menjadi alasan utama. Dari survei tersebut, 70% perusahaan Jepang menempatkan ukuran pasar Indonesia sebagai faktor paling menentukan mengapa mereka terus berinvestasi di sini. Apalagi, ekonomi Indonesia konsisten tumbuh di kisaran 5% per tahun, membuat potensi bisnis tetap stabil dalam jangka panjang.

Di sisi lain, JETRO menegaskan komitmennya untuk mendukung ambisi Indonesia menjadikan sektor manufaktur sebagai pilar utama ekonomi nasional. Targetnya, kontribusi manufaktur terhadap PDB dapat meningkat hingga 28% pada tahun 2045, bertepatan dengan perayaan 100 tahun Indonesia merdeka.

JETRO juga mendorong penggunaan komponen lokal yang lebih luas, sembari membawa teknologi manufaktur Jepang untuk mendorong kualitas produk Indonesia agar mampu bersaing di pasar global.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru