Loading
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang rupiah di Kantor Cabang BNI Pasar Baru, Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Rupiah kembali menunjukkan performa positif pada penutupan perdagangan Kamis (27/11/2025). Nilai tukar mata uang Garuda menguat 28 poin atau sekitar 0,17 persen, bergerak dari posisi sebelumnya Rp16.664 menjadi Rp16.636 per dolar AS.
Penguatan ini tak lepas dari euforia pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) pada bulan depan. Nada dovish dari sejumlah pejabat bank sentral Amerika Serikat memupuk keyakinan bahwa penurunan suku bunga semakin dekat.
Rully Nova, Analis Bank Woori Saudara, menilai pasar semakin yakin bahwa The Fed akan mengambil langkah pelonggaran. “Sentimen global membaik seiring pernyataan dovish pejabat The Fed yang memperkuat ekspektasi penurunan bunga bulan depan,” ujarnya kepada Antara di Jakarta.
Mengutip data CME FedWatch, probabilitas penurunan suku bunga kini mencapai 85 persen, dengan perkiraan pemangkasan berada di kisaran 25 basis points (bps).
Data Ekonomi AS Ikut Mengirim Sinyal Pelonggaran Kebijakan
Selain komentar pejabat Fed, serangkaian indikator ekonomi Amerika turut menambah ruang bagi kebijakan moneter yang lebih longgar.
Beberapa data terbaru menunjukkan tanda perlambatan aktivitas ekonomi, antara lain:
Laporan Automatic Data Processing (ADP) mencatat penurunan tenaga kerja rata-rata 13,5 ribu orang, memperlihatkan pelemahan pasar tenaga kerja.Dengan kondisi tersebut, Rully memprediksi The Fed masih berpotensi menurunkan bunga lagi bahkan hingga tiga kali pada tahun 2026.
Sentimen Domestik: Pasar Menunggu Data Pertumbuhan Ekonomi
Dari dalam negeri, pelaku pasar kini menantikan angka pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2025. Menurut Rully, pertumbuhan diperkirakan berada di kisaran 5,0–5,2 persen, ditopang konsumsi rumah tangga dan investasi. Meski positif, angka ini masih sedikit di bawah target pemerintah 5,4–5,6 persen, salah satunya akibat pertumbuhan kredit perbankan yang belum menembus dua digit.
Pada saat yang sama, Kurs JISDOR Bank Indonesia juga mengikuti tren penguatan. Rupiah bergerak dari Rp16.673 ke Rp16.644 per dolar AS, mengonfirmasi momentum positif mata uang nasional.